Menyiapkan Pemakaman Massal Korban Banjir Bandang Sentani

| 20 Mar 2019 08:58
Menyiapkan Pemakaman Massal Korban Banjir Bandang Sentani
Korban banjir bandang Sentani (Paul Tambunan)
Jayapura, era.id - Bencana banjir bandang yang melanda Sentani, Jayapura, Papua merenggut puluhan nyawa. Kini, otoritas tengah berkoordinasi untuk menyiapkan pemakaman massal bagi para korban meninggal.

Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua telah berhasil mengidentifikasi 38 dari 81 jenazah korban banjir bandang yang mereka terima. Sisanya, Tim DVI yang terdiri dari enam dokter forensik dari Mabes Polri dan empat dokter dari Polda Papua masih melanjutkan identifikasi,

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, AKBP dr Heri Budiono mengatakan, identifikasi terus dilakukan terhadap data primer dan sekunder tiap-tiap korban. Data primer dan sekunder yang dimaksud, meliputi sidik jari --yang kemungkinan telah terekam dalam data KTP Elektronik-- ataupun ciri berupa barang identik milik korban.

"Lima orang sementara ini baru berhasil kami identifikasi. Masing masing identitas jenazah yakni Esrael Kogoya, Rikardo Repi, Alex kogoya, Boike Tamba Tua Sihombing, dan Yosafat J Ronaldo. Semuanya teridentifikasi melalui sidik jari dan rekam medis," ungkap Heri di Kotaraja, Selasa malam (19/3/2019).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengimbau masyarakat yang terkena dampak bencana dan kehilangan kerabat akibat banjir bandang untuk melapor ke Posko Penampungan Induk Sentani. Kata Musthofa Kamal, hal ini penting untuk membantu tim melakukan pendataan terhadap korban.

"Ini menjadi kendala bagi tim gabungan, termasuk tim data. Kami mengimbau agar masyarakat dapat melaporkannya kepada Tim Gabungan di Pos Induk maupun di lapangan, baik kepada Basarnas, BNPB, TNI/Polri dan pemerintah."

Pemakaman massal

Musthofa Kamal mengatakan, pihaknya bersama tim gabungan segera melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah terkait wacana pemakaman massal yang diucapkan Wakil Gubernur Papua, Klementinal dalam rapat tertutup antar-pimpinan lembaga di Kota Jayapura, Senin malam (18/3).

"Kita masih melakukan koordinasi. Jangan sampai di kemudian hari ada tuntutan dari pihak keluarga korban sebagai ahli waris kepada kami. Jika seluruh korban yang ditemukan, nantinya kita lakukan proses identifikasi dan akhirnya ada di antaranya tidak diambil oleh pihak keluarganya, barulah jenazah itu kita serahkan ke pihak pemerintah untuk proses selanjutnya.

Lebih lanjut, Musthofa Kamal menjelaskan, saat ini sudah ada sekitar 1.500 relawan yang bergabung bersama tim untuk melakukan proses pencarian korban meninggal dan mendukung berbagai upaya membantu para penyintas.

Pantauan era.id di Jayapura, sebanyak enam kantong jenazah yang baru ditemukan dari lokasi banjir bandang sekitar Sentani baru tiba di RS Bhayangkara. Sementara itu, di lapangan baru ditemukan dua jenazah lagi. (Paul Tambunan)

Rekomendasi