Hal ini ia sampaikan dalam rapat koordinasi kesiapan keamanan pengamanan tahapan kampanye terbuka berupa video konferensi dengan para keamanan di seluruh daerah se-Indonesia.
"Saat ini cukup marak isu hoaks, ancaman baru yang dulu tidak ada di Pemilu tahun lalu. Berita palsu, berita buatan, berita bohong yang dilansir ke publik yang, saya rasa itu merupakan teror karena mengganggu psikologi masyarakat," ucap Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019).
Wiranto memandang, tujuan adanya penyebaran isu yang seakan-akan membuat pemilu 17 April tidak aman adalah agar masyarakat ketakutan.
"Isu seakan pemilu akan menimbulkan kerusuhan baik sebelum maupun sesudah. Tujuannya apa, agar masyarakat ketakutan dan kabur ke luar negeri pada pemilu. Saya tegaskan jangan, karena pemilu akan berjalan aman," ungkapnya.
Mantan Panglima TNI tersebut mengutip salah satu kutipan Presiden Sukarno yang mengatakan "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri".
"Kalau kita tidak hati-hati maka itu bisa terjadi. Kalau penjajah jelas fisiknya, posisinya jelas. Tapi kalau melawan bangsa sendiri fisiknya tidak jelas, posisinya tidak jelas. Maka kita harus hindari," jelasnya.
Pemilu ini bukan soal siapa lawan siapa, tetapi ajang memilih pemimpin. Kepada calon pemimpin, tujuan kalian ikut pemilu bukan masalah berhadapan dengan siapa, tapi menyampaikan visi-misi kepada rakyat.
"Oleh karena itu saya minta kepada aparat kemanan di daerah. Setelah kita mengetahui mengenali tidak bisa didiamkan tindak tegas siapapun yang mengganggu, kita punya UU senagai senjata kita," jelas Wiranto kepada aparat keamanan tiap daerah lewat layar konferensi.
Dalam rapat koordinasi ini, turut hadir Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Waka BIN Teddy Lhaksmana, Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, dan beberapa lembaga dan kementerian yang lain.