Terlebih partai koalisi juga dimintanya untuk bekerjasama demi pemenangan Pilpres dan Pileg 2019. "Ya pastilah (saling mendukung). Apa gunanya koalisi kalau tidak saling mendukung," kata Ma'ruf kepada wartawan di Balikpapan, Kamis (21/3/2019).
Ibarat simbiosis mutualisme, partai koalisi dengan paslon capres-cawapres harus bekerjasama untuk hasil yang lebih baik. Secara tegas, Ma'ruf juga bilang, kerja nyata di lapangan lebih penting dibandingkan dukungan yang bersifat formal.
"Partai-partai koalisi juga memenangkan capres dan cawapres yang mereka dukung bukan secara politik saja tapi juga harus realisasinya di lapangan," sambungnya.
Mustasyar PBNU itu berharap kerjasama antar parpol pengusung akan makin bersinergi untuk memperoleh kemenangan pada tanggal 17 April mendatang. "Nah mereka mendukung. Kita saling memenangkan, sinergi," imbuhnya.
Dalam keterangan terpisah, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto meminta seluruh kader, anggota, dan simpatisan partai koalisi dapat bergerak dan berjuang memenangkan paslon 01.
Sebagai Sekjen PDI Perjuangan, Hasto bilang, kerjasama antar partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) harus lebih dikuatkan lagi. Tujuannya, untuk menguatkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin mendatang.
"Dalam rangka penguatan sistem presidensial, gambaran ideal terjadi apabila Golkar bisa menduduki posisi nomor dua mengalahkan Gerindra, dan PKB nomor tiga," kata Hasto melalui keterangan tertulisnya.
Hasto bilang, dengan memanfaatkan efek ekor jas atau tail coat dan kekuatan teritorial yang sudah berhasil dikuasai. Partai koalisi Jokowi-Ma'ruf bisa menyalip elektabilitas dari paslon 02 Prabowo-Sandiaga.
"Tokoh-tokoh NU, PKB, dan PPP bisa bergerak bersama membendung gerak HTI yang berada di belakang Prabowo-Sandi," tulis Hasto.
Politikus PDIP itu juga menggambarkan dari hasil survei Litbang Kompas yang menyebut elektabilitas paslon 01 Jokowi-Ma'ruf hanya mendapa 56,8 persen suara, merupakan target pesimis. Sebab angka tersebut masih mengungguli paslon 02 Prabowo-Sandiaga yang hanya memperoleh elektabilitas sebesar 37,4 persen.
Hasto mengatakan, target realistis dari paslon Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pilpres maupun pileg sebesar 63,4 persen. "kami optimis Jokowi-Kiai Haji Maruf Amin menang semakin tebal," imbuh Hasto.
Untuk meraih tujuan itu, sebagai partai pengusung utama dan memiliki elektoral tinggi, PDIP disebut Hasto akan terus mendorong pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Tak hanya itu, koalisi pendukung paslon 01 juga akan memanfaatkan basis kultural dan tradisional yang mereka punya seperti yang dilakukan oleh PKB, PPP, dan Partai Golkar.