Jakarta, era.id - Elektabilitas paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang dianggap stagnan atau turun sebanyak tiga persen dalam survei Litbang Kompas, dianggap oleh pengamat politik Ray Rangkuti karena Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf terbuai dengan banyaknya deklarasi dukungan.
Tapi, kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, banyaknya dukungan deklarasi enggak pengaruh dengan turunnya elektabilitas calon petahana. Justru, banyaknya deklarasi sangat diperlukan oleh tim pemenangan paslon 01.
"Deklarasi penting karena itu merupakan bentuk pernyataan sikap dan komitmen dari saudara-saudara kita yang memberikan dukungan pada paslon 01," kata Verry saat dihubungi era.id, Selasa (26/3/2019).
Sekjen PKPI ini bilang, deklarasi memang penting, tapi langkah lanjutan dari para deklarator dukungan itu yang harusnya menjadi sorotan. "Yang lebih penting sebenarnya adalah setelah deklarasinya. Next-nya itu gimana."
Meski disoroti soal sejumlah deklarasi yang terus datang tapi tak membuat elektabilitas calon petahana ini menjadi naik signifikan, tapi Posko Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin kembali menerima deklarasi dukungan.
Kali ini sejumlah masa yang menamakan dirinya sebagai 'Timur Indonesia Bersatu' memberikan dukungannya kepada paslon 01. Kata deklarator dalam kegiatan itu, Andreas Papua, bersama rombongannya dia akan mendukung dan membantu pemenangan Jokowi-Ma'ruf di wilayah Indonesia Timur.
Dengan menggunakan topi yang lekat dengan budaya Papua, Andreas menyebut dukungannya itu dia berikan, karena Papua kini sudah dianggap oleh pemerintahan Jokowi. Apalagi, sudah cukup banyak pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini.
Disinggung soal hasil survei Litbang Kompas yang mengatakan ada penurunan dukungan di wilayah Maluku dan Papua, Andreas pun tampak tak setuju. Raut wajahnya berubah ketika disinggung ada penurunan suara hampir sebelas persen di wilayah itu. Dia mengaku enggak percaya dengan hasil survei itu.
"Saya pikir, saya tidak percaya dengan survei yang dilakukan. Saya tidak tahu pakai survei apa. Saya terimakasih atas survei itu," kata Ketua Relawan Timur Indonesia Bersatu itu di Posko Cemara.
Dia bilang, hasil survei itu akan dijadikan salah satu pemacu semangat mereka meraih suara di wilayah Indonesia Timur. Setelah kembali ke Papua, selanjutnya mereka akan terus menjalin komunikasi antar warga untuk makin menyolidkan dukungan terhadap paslon 01 itu.
"Kami akan kembali menjalin tali persaudaraan dan kembali mengingatkan serta mengajak seluruh saudara kami di Papua dan Maluku untuk memilih Jokowi."
Bahkan, dia mengklaim sudah punya data survei di wilayah itu kalau dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf masih di angka 80 persen. "Hasil survei kami terakhir pun, untuk papua masih angka 80persen untuk Pak Jokowi."
Supaya kalian tahu, dari hasil survei Litbang Kompas di wilayah Maluku dan Papua paslon 01 Jokowi-Ma'ruf ternyata mengalami penurunan. Jika pada bulan Oktober 2018 jumlah dukungan untuk 01 mencapai 70 pesen tapi pada bulan Maret 2019 dukungan itu hanya tinggal 59,4 persen.
Sementara untuk paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terjadi kenaikan di wilayah itu. Karena saat bulan Oktober 2018 paslon 02 ini hanya memperoleh elektabilitas 25 persen tapi di bulan maret 2019 naik menjadi 31,3 persen.