Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,21 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.960 responden yang sudah mempunyai hak pilih di seluruh Indonesia dalam rentang waktu 15-22 Maret 2019.
CSIS membagi dalam sembilan wilayah besar, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat-Banten, Jawa Tengah-Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB-NTT-Bali, serta Maluku-Papua.
"Hasilnya, pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat dukungan lebih pada delapan wilayah, sementara hanya satu wilayah yakni Sumatera yang penduduknya lebih banyak mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," kata Peneliti CSIS Arya Fernandes di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).
Menarik jika ditelaah. Dukungan wilayah Sumatera pada Prabowo cukup ajeg sejak Pemilu 2014 lalu. Diketahui, ada empat provinsi besar di Sumatera yang dimenangkan Prabowo pada Pemilu sebelumnya yakni Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, dan Sumatra Selatan.
"Daerah Sumatera yang lebih kebanyakan orang melayunya, suaranya diambil ke Prabowo-Sandi. Mungkin, dari dulu Sumatera melayu ini, sentimen etnis mereka suka dengan tipikal orang yang keras dan tegas. Dan itu dicitrakan di kubu Prabowo sandi," jelas Arya.
Nah, pada basis Sumatera yang memiliki banyak etnis Jawa inilah yang dirasa Arya lebih banyak mendukung Jokowi. Namun, komposisi mereka tak cukup besar dibanding etnis melayu.
"Kalau kita lihat demografi penduduk, jokowi maruf ini kan menang di provinsi di pulau Sumatera yang banyak etnis jawanya seperti Lampung, orang jawanya banyak, Jokowi lebih banyak didukung di sana," tuturnya.
Sementara itu, ada mobilitas dukungan sebagian pemilih di Jawa Barat dan Banten dari Prabowo yang loncat ke Jokowi. Jika dilihat pada hasil suara Pemilu 2014, Prabowo-Hatta mengungguli 19,56 persen dibanding Jokowi-JK di Jawa Barat dan unggul 14,2 persen di Banten. Kini, Jokowi unggul sebanyak 5,3 dari Prabowo di Jawa Barat dan Banten.
"Selama ini sejak Pemilu 2014 orang banyak mengklaim Jawa Barat itu basis PKS dan Golkar, tapi ternyata kalau kita lihat data 2014 ada sekitar 20-an Kabupaten kota, itu enggak ada satupun kabupaten/kota yang dimenangkan oleh PKS. Jadi, Bogor, Depok, bekasi, justru dimenangkan oleh PDIP," jelas Arya.
Berikut pilihan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan wilayah menurut survei CSIS.
1. DKI Jakarta, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebesar 38,8 persen, Prabowo-Sandi sebesar 30 persen, dan tidak menjawab sebesar 31,3 persen.
2. Jawa Barat dan Banten, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebesar 47,4 persen, Prabowo-Sandi sebesar 42,1 persen, belum menentukan sebesar 1 persen, dan tidak menjawab sebesar 9,5 persen.
3. Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebesar 70 persen, Prabowo-Sandi sebesar 13,9 persen, dan tidak menjawab sebesar 16,1 persen.
4. Jawa Timur, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebesar 49,1 persen, Prabowo-Sandi sebesar 23,1 persen, belum menentukan sebesar 2,5 persen, dan tidak menjawab sebesar 25,3 persen.
5. Sumatera, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebesar 37,3 persen, Prabowo-Sandi sebesar 49,6 persen, belum menentukan sebesar 1,5 persen, dan tidak menjawab sebesar 11,6 persen.
6. Kalimantan, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebesar 64,6 persen, Prabowo-Sandi sebesar 3,8 persen, dan tidak menjawab sebesar 1,5 persen.
7. Sulawesi, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebesar 47,9 persen, Prabowo-Sandi sebesar 37,9 persen, belum menentukan sebesar 2,9 persen, dan tidak menjawab sebesar 11,4 persen.
8. NTB, NTT, dan Bali, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebesar 66,3 persen, Prabowo-Sandi sebesar 24,8 persen, belum menentukan sebesar 2 persen, dan tidak menjawab sebesar 6,9 persen.
9. Maluku dan Papua, Jokowi-Ma'ruf mendapat dukungan sebesar 58,6 persen, Prabowo-Sandi sebesar 27,1 persen, dan tidak menjawab sebesar 14,3 persen.