Hadiri Acara Panen Padi, Megawati Singgung soal Ekspor Beras

| 04 Apr 2019 19:19
Hadiri Acara Panen Padi, Megawati Singgung soal Ekspor Beras
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat memanen padi bersama petinggi PDIP (Wardhany/era.id)
Indramayu, era.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung soal ekspor beras di depan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang hadir dalam acara panen raya dan tanam padi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Acara ini merupakan rangkaian dari kampanye terbuka paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin bersama PDI Perjuangan. Megawati didampingi oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan sejumlah pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Barat serta para caleg.

"Semua produksi dalam negeri termasuk yang namanya bahan makanan itu harus mencukupi untuk seluruh bangsa Indonesia. Baru kalau mau diekspor monggo," kata Megawati di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019).

Presiden ke-5 RI itu menyebut, lebih baik tak perlu dilakukan ekspor beras. Sebab, kata Megawati, masyarakat harusnya menikmati hasil tani terlebih dahulu secara merata sebelum hasilnya diekspor ke luar negeri.

"Suruh dulu rakyat dulu makan, kalau sudah cukup baru kelebihannya itu diekspor. Kalau dengan demikian, harga gabah itu bisa stabil," ungkap dia.

Enggak cuma itu, dia juga menyinggung anak muda agar mau bertani. Soalnya, dia melihat minat anak muda buat bertani sudah berkurang. 

Megawati mengatakan, bertani lebih baik dibandingkan jadi kaum urban maupun buruh pabrik. "Anak muda mesti mau menjadi petani dan sekarang sebenarnya mudah kalau tidak bicara sendiri-sendiri, membentuk kelompok tani," ujarnya.

Menurut dia, pembentukan kelompok tani ini sebenarnya memudahkan pemerintah dalam memberikan bantuan, semisal bibit berkualitas. Setelah mendapatkan bibit, petani muda ini tinggal menanam di lahannya.

Megawati juga mengingatkan pemerintah supaya tidak mudah memberikan izin pengalihan lahan persawahan. "Kalau sudah diputuskan tanah persawahan, tidak boleh dipersifikasi. Tidak boleh diganti. Sawah ya tetap sawah," kata Megawati.

Mengenal padi yang dipanen Megawati

Pada acara ini, Megawati memanen bibit padi yang varietasnya ditemukan oleh kader PDI Perjuangan Surono Danu. Padi ini dinamakan Mari Sejahterakan Petani (MSP). Ini merupakan panen perdana padi tersebut.

Surono mengatakan, varietas padi ini bakal dinamakan Megawati Soekarnoputri. Tapi, niatan itu diurungkan dan diganti dengan nama yang tujuannya untuk mengangkat kesejahteraan petani. 

Padi MSP ini, kata Surono, sudah ditanam di empat ribu hektare di wilayah Indramayu. Selain itu, padi ini juga sudah ada dari Aceh sampai Papua. 

Surono ingin Kementerian Pertanian aktif menyejahterakan kaum petani. Apalagi, Kementerian Pertanian merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam mengangkat kedaulatan pangan negara.

Sementara itu, Megawati sudah lama mengenal Surono, kira-kira sejak sekitar 1960, saat masih berada di PDI tanpa Perjuangan.

"Beliau dari Lampung dan mengatakan pada saya sebetulnya jenis padi banyak sekali macamnya. Tetapi menjadi kesulitan adalah justru banyak badan penelitian padi-padian adanya di Subang," kata Megawati.

Saat Megawati jadi presiden kelima, masalah badan penelitian untuk padi dibenahi. Selanjutnya, untuk masalah agraria, hal itu dilanjutkan pada masa Jokowi menjadi presiden ketujuh.

"Indonesia butuh pemimpin yang punya visi ke depan di bidang pertanian. Saya melihat Jokowi bukan karena saya memilih beliau, tetapi orang ini (Jokowi) mau kerja. Dia kerja keras, sederhana, ngomongnya saja sangat sopan," kata dia.

Rekomendasi