Kendala Pelaksanaan Pemilu Indonesia di Yaman

| 11 Apr 2019 11:14
Kendala Pelaksanaan Pemilu Indonesia di Yaman
Ilustrasi (Ilham/era.id)
Jakarta, era.id - Sejumlah kota di sejumlah di luar negeri sudah menjalankan pemungutan suara Pemilu 2019. Pemungutan suara ini telah berjalan tiga hari, sejak Senin (8/10). 

Pelaksanaan pemungutan suara di beberapa kota, seperti, Panama City (Panama), Quito (Equoador), Bangkok (Thailand), dan Songkhola (Thailand), berjalan lancar.

Pemungutan suara mengalami kendala di Sanaa (Yaman). Sebab, di sana sedang terjadi konflik.

"Yang agak kendala di Yaman karena KBRI di Yaman sudah ditutup Januari kemarin, dipindahkan masuk ke Oman. Sejak awal januari kemarin KBRI-nya ditutup karena kan situasinya konflik, perang," ujar Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi kepada wartawan, kamis (11/4/2019).

Bagi yang belum tahu, Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sanaa, Yaman, terkena ledakan bom yang terjadi pada April 2015. 

Saat itu. Yaman tengah bergejolak setelah kelompok milisi Houthi, yang berjuang untuk mendapatkan peningkatan otonomi di Provinsi Saada. 

Jadi, kata Pramono, teknis perhitungan suara dilakukan di KBRI Oman. Dengan demikian, persiapan teknisnya makin berat karena satu kedutaan di Oman harus menangani pemungutan suara sendiri, sekaligus menangani Yaman.

"Ditambah, di Yaman situasi sedang konflik, transportasinya tidak bagus. Jadi, logistik kita kemarin dibawa PPLN kita naik bus umum, jalan dan harus hati hati," kata Pramono.

"Kalau denger ceritanya teman-teman Yaman itu luar biasa, lho. Bayangin aja," ucapnya. 

Rekomendasi