Usut Transfer Dolar Money Changer

| 11 Jan 2018 18:51
Usut Transfer Dolar <i>Money Changer</i>
Setya Novanto, terdakwa kasus korupsi e-KTP di Tipikor. Kamis (11/1/2018). (tsatsia/era.id)
Jakarta, era.id - Agenda sidang perkara kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto hari ini menghadirkan saksi-saksi. Setelah menghadirkan Rizwan alias Iwan, menyusul giliran Komisaris PT Berkah Langgeng, Yuli Hira yang mengungkapkan kesaksiannya. Yuli juga pengusaha di bidang money changer atau penukaran uang.

Dalam kesaksian yang diberikan di ruang persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), disebutkan transfer dolar yang diterima Irvanto Pambudi Cahyo berasal dari Biomorf Mauritius, dan PT Biomorf Lone Indonesia milik Johannes Marliem. Perusahaan itu diketahui sebagai penyedia produk Automated Finger Print Identification System (AFIS) merek L-1 yang akan digunakan dalam proyek e-KTP. 

"Saya tahu dari KPK kalau uang itu dari Biomorf," ungkap Yuli dalam kesaksiannya, Kamis (11/1/2018).

Yuli mengaku, awalnya dimintai bantuan Rizwan, karyawan Inti Valuta Money Changer. Saat itu ia dimintai bantuan oleh Rizwan yang memiliki klien bernama Irvanto yang diketahui keponakan dari Setyo Novanto. 

Rizwan meminta bantuan untuk mencarikan dan memberikan rekening kepada Yuli, karena Rizwan tidak memiliki rekening di Singapura. 

"Iwan (panggilan Yuli kepada Rizwan) bilang kepada saya ada klien mau jual dolar Singapura dan saya kasih rekening. Kalau sudah masuk saya dikasih cash," kata Yuli.

Dalam persidangan tersebut, hakim juga sempat mempertanyakan adanya keanehan dalam barter dolar tersebut. Hakim bahkan sempat mempertanyakan keanehan tersebut kepada Yuli yang tengah duduk sebagai saksi.

"Kok dolar dari sana ke sini tukarnya dolar juga? Kenapa nggak ada pikiran, ada apa ini," tanya hakim. 

"Kalau di Singapura sudah biasa," jawab Yuli.

Kemudian Yuli juga mengaku memberikan beberapa pilihan nomor rekening kepada Rizwan, namun menurut Yuli rekening tersebut bukan miliknya sendiri.

Nunuy Kurniasih, karyawan PT Berkah Langgeng yang juga dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan ini juga mengaku mengetahui uang tersebut dari Biomorf. Sebab, sebelumnya dirinya pergi ke Singapura untuk melakukan print-out sirkulasi rekeningnya.

Berdasarkan data catatan Nunuy, kantor tempatnya bekerja menerima hasil transfer dolar sebesar 2,55juta dolar AS yang dikirim bertahap sebanyak tiga kali. Tahap pertama 1juta dola AS, tahap kedua 1juta dolar AS, dan tahap ketiga 550juta AS. Sementara, menurut catatan Inti Valuta, transfer yang tercatat pada 2011 itu sebesar 2,62juta dolar AS.

Dalam surat dakwaan Setya Novanto, pemberian fee untuk mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut diambil dari bagian pembayaran PT Quadra Solution kepada perusahaan Biomorf Mauritius dan PT Biomorf Lone Indonesia melalui Made Oka Masagung.

Rekomendasi