Mereka yang hadir antara lain Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PAN Edy Soeparno, Sekjen PKS Mustafa Kamal dan Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria.
Muzani bilang, tujuan mereka mengecek langsung server KPU adalah untuk meyakinkan diri bahwa KPU dapat mempergunakan sisa waktu penyelenggaraan pemilu digunakan dengan baik serta berlaku jujur.
"Setiap suara setiap hak suara yang sudah disuarakan oleh rakyat Indonesia dalam pemilihan umum kemarin menjadi sebuah bentuk kedaulatan rakyat yang harus dihargai dan harus dijaga berapapun jumlah suara itu ke mana pun partai politik manapun itu diarahkan," kata Muzani di lokasi, Kamis (25/4/2019).
Muzani bilang, kubu pasangan calon nomor urut 02 ini membuka diskusi dengan KPU soal berbagai macam dugaan kecurangan yang kubunya temukan.
"Berbagai macam kecurangan itu bisa diungkap berbagai macam salah upload salah data dan sekarang ini juga kami minta agar segera diselesaikan," ucap Muzani.
"Kami berharap, KPU akan berlaku jujur berlaku, adil, transparan kepada setiap bentuk pilihan yang diberikan rakyat Indonesia, karena itu bagian dari rakyat," tambah dia.
Ketua KPU Arief Budiman lalu mengajak para sekjen untuk masuk ruangan server utama yang berada di lantai 1 Gedung KPU, tepatnya di sisi kiri gedung. Di depan pintu, tertulis tanda peringatan 'yang tidak berkepentingan dilarang masuk'. Nah, wartawan tidak diizinkan untuk ikut masuk ke dalam situ.
Selang beberapa menit kemudian, mereka keluar ruangan. Sambil mengantar para sekjen partai politik tadi keluar, Arief menjelaskan, ruangan server berbeda dengan ruangan petugas IT KPU yang mengurusi server mereka.
"Kalau tim kita di atas di ruang sebelah, semua anak bangsa Indonesia," kata Arief menyampaikan kepada Hinca sambil berjalan keluar ruangan.
Rombongan kubu Prabowo memeriksa satu ruangan di Kantor KPU (Diah/era.id)
Mendengar pernyataan Arief, Hinca menjawab sambil menyalaminya. Kemudian, mereka bergegas pulang meninggalkan Gedung KPU.
Menarik jika diingat kembali, kedatangan mereka untuk mengecek langsung server KPU setelah delapan hari pemungutan suara berlangsung dan real count Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) dipublikasikan.
Padahal, Prabowo telah mendeklarasikan kemenangan memperoleh 62 persen suara. Mereka tidak mau mengikuti data quick count berbagai lembaga survei, maupun real count Situng yang terpantau sementara memenangikan Jokowi dengan selisih sekitar 10 persen dengan Prabowo.
"Saya Prabowo Subianto menyatakan saya dan Sandiaga Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024, berdasakan 62 persen lebih real count dan C1 yang sudah kami rekap," kata Prabowo.
Ditambah, beberapa waktu sebelum hari pencoblosan, kubu Prabowo gencar menarasikan dugaan kecurangan penyelenggaraan pemilu.
Misalnya, Ketua Dewan Pengarah BPN Amien Rais meminta KPU melakukan audit forensik IT-nya.
Hal itu dikonfirmasi oleh Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath setelah ada aksi massa di depan KPU. Ia bilang Amien menyatakannya dalam audiensi dengan perwakilan KPU. Namun ia mengaku tak ada kaitannya antara urusan politik Koalisi Adil Makmur dengan FUI.
"Itu masalah permintaan Pak Amien Rais tentang audit forensik, itu urusan Pak Prabowo dan Koalisi Adil Makmur ya. Itu tidak merupakan kaitan langsung dengan tim Forum Umat Islam, kami pada prinsipnya tadi mensupport KPU untuk mewujudkan pemilu yang bersih, jurdil, tanpa kecurangan," kata Al Khaththath.
Tak hanya itu, Anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon menganggap server KPU bermasalah dan mudah diretas karena mengalami down beberapa kali. Fadli juga meminta KPU mematikan servernya bila KPU tidak bisa meyakinkan masyarakat soal kemanan server dari kecurangan.
Fadli menyarankan KPU menghitung suara manual daripada menggunakan teknologi yang rawan dicurigai. Ia khawatir, nanti penghitungan suara akan berubah-ubah karena server KPU diretas.
"Saya usul server KPU tuh tidak usah dipakai, dimatikan saja. Kalau dia sewa ya sewanya dibatalkan, nggak usahlah lebih bagus hitung manual. Manual berjenjang tidak apa apa lebih lama tapi tidak usah pakai server-serveran lagi," ungkap Fadli.