Tim Editor
“Jangan ada keraguan kita menang. Jangan ada keraguan kita sesungguhnya telah menang, betul. Tidak ada kata kita kalah, kalau enggak menang, menang kali kalau kata orang Medan,” katanya, di Seketariat Nasional Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/4/2019).
Menurut Sambo, bukan tanpa alasan dirinya meyakini bahwa paslon Prabowo-Sandi ini menang. Jika melihat tayangan televisi saat quick count dibuka tanggal 17 April, katanya, Prabowo-Sandi unggul.
“Quick count, ini juga sama. Bahkan ketahuan kecurangan mereka, coba lihat Metro Tv, buka lihat Indonsiar itu sudah ada. Pertama itu kita sudah menang 54 (persen), mereka 45. Kira-kira satu menit, terbalik. Itu menjadi jejak digital, tidak bisa dihapus, ketahuan,” jelasnya.
Selain itu, dia juga mengajak, para relawan dan pendukung untuk selalu memanjatkan doa agar Prabowo-Sandi bisa meraih kemenangan. Apalagi, katanya, pengumuman hasil Pilpres oleh KPU dilakukan pada 22 Mei saat bulan suci Ramadhan.
“Pesan saya jangan lupa doa, doa dan ibadah apalagi mau Ramadhan nih. Bagus juga 22 kan itu 17 Ramadhan kita masih ada 17 hari doa yang kencang di bulan Ramadhan doa di bulan Ramadhan makbul,” tuturnya.
Di sisi lain, Sambo juga mengingatkan, agar tidak ada lagi kecurangan dalam proses penghitungan suara. Dia menegaskan, jika ada indikasi tersebut dan bukti kecurangan, namun tak digubris oleh pihak penyelenggara pemilu, maka dia mengajak relawan Prabowo-Sandi untuk turun ke jalan.
“Kita turun ke jalan, tapi ingat tetap damai dan tertib,” katanya.
Selain itu, Sambo juga bilang, jika kecurangan masih terlihat jelas, maka para pendukung, relawan dan simpatisan Prabowo-Sandi siap menggelar munajat.
“Nah sekarang pun gitu kalau masih cara-cara konstitusi normal enggak indah kan oleh penguasa yang berkuasa saat ini. Maka, kita akan masuk ke munajat di Monas, turun 20 juta orang, duduk saja kita insyaallah terkabul,” tutupnya.
