Dear Parents Jangan Terlalu Dini Kasih Anak Smartphone

| 29 Apr 2019 09:48
<i>Dear Parents</i> Jangan Terlalu Dini Kasih Anak <i>Smartphone</i>
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Jika sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebutkan kalau kecanduan game dihitung sebagai gangguan mental. Baru-baru ini WHO juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi agar anak-anak tidak terlalu sering beraktivitas menggunakan perangkat elektronik.

Dalam rekomendasi ini WHO melarang keras anak-anak yang berusia di bawah dua tahun untuk menggunakan smartphone atau menonton televisi. Alasanya, anak usia balita harus lebih banyak bergerak dan beraktivitas untuk perkembangan fisik dan motoriknya.

Apabila sedari kecil, mereka sudah asyik menatap layar gadget berlama-lama dengan posisi yang sama. Dikhawatirkan mengganggu perkembangan syaraf motorik dan cenderung tidak baik untuk tumbuh kembang anak.

“Meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi waktu berdiam diri, dan memastikan kualitas tidur pada anak-anak akan meningkatkan kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan mereka, serta membantu mencegah obesitas di masa kecil dan penyakit terkait di kemudian hari,” kata salah satu program manager WHO, Fiona Bull, sebagaimana dilansir Gizmodo.

Untuk mengurangi dampak kesehatan pada anak, WHO merekomendasikan soal larangan dan batasan untuk anak-anak dalam bermain smartphone. Mereka juga merekomendasikan soal waktu tidur anak-anak.

"Anak-anak yang berusia satu hingga dua tahun tidak boleh menatap layar gadget lebih dari satu jam. Selain itu WHO juga merekomendasikan agar anak balita mendapat tidur yang cukup sekitar 11 hingga 14 jam semalam," 

Selain itu, anak-anak yang berusia di atas satu juga harus melakukan aktivitas fisik selama 180 menit setiap hari. WHO menekankan, rekomendasi aktivitas fisik ini terkait dengan upaya mencegah obesitas dan berbagai penyakit lain pada tubuh.

 

Dampak penggunaan gadget pada anak usia dini

Beberapa hasil penelitian menunjukan, anak-anak yang sering menghabiskan waktu untuk menggunakan smartphone, TV, atau komputer memiliki kinerja perkembangan yang lebih buruk dibanding anak-anak yang lain.

Para peneliti melihat ada efek negatif penggunaan perangkat elektronik tersebut terhadap perkembangan anak-anak, termasuk masalah dengan memori hingga keterampilan bahasa.

Hasil penelitian lain juga menemukan bahwa terlalu banyak waktu menatap layar smartphone dapat mengubah struktur otak anak-anak. Di mana menunjukkan adanya penipisan prematur korteks otak, lapisan terluar otak yang fungsinya membantu memproses informasi dari luar.

"Kami tidak tahu apakah itu disebabkan oleh menatap layar. Kami tidak tahu apakah itu hal yang buruk. Kita akan mengikuti mereka dari waktu ke waktu sehingga kita akan melihat apakah ada hasil yang terkait dengan perbedaan yang kita lihat dalam hasil penelitian awal ini," kata Direktur studi NIH, Gaya Dowling, seperti dilansir Bloomberg.

Uji penelitian dari studi ini dilakukan dengan cara memindai otak 4.500 anak berusia 9-10 tahun. Mereka adalah anak yang menghabiskan waktu lebih dari 7 jam sehari di depan layar smartphone.

Tags :
Rekomendasi