KSPI Tak Lagi Orasi di Istana, Pilih Senayan Saja

| 29 Apr 2019 15:21
KSPI Tak Lagi Orasi di Istana, Pilih Senayan Saja
Presiden KSPI Said Iqbal (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di Lapangan Tenis Indoor Senayan yang jatuh pada 1 Mei mendatang. 

Presiden KSPI Said Iqbal bilang, May Day kali ini tak akan melakukan long march ke istana --yang kerap mereka lakukan tiap tahun. Kali ini mereka hanya akan berorasi di Senayan. 

"Seluruh peserta May Day dari KSPI dan beberapa serikat buruh lainnya langsung menuju ke lapangan tenis Indoor Senayan sekitar pukul 10.00 WIB," kata Said di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Mengingat kapasitas ruang yang terbatas, Said bilang peserta long march yang biasanya mencapai 80 ribu orang, KSPI memangkas peserta yang hadir menjadi 50 ribu orang. 

Peserta yang hadir, kata Said, berasal dari buruh yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, sebagian Karawang dan Purwakarta, serta sebagian dari Bandung Raya.

"Sisa di luar yang 50 ribu orang tersebut akan melakukan May Day di kota-kota lain, antara lain kota Bandung hampir mendekati angka 40 ribu orang akan makan di Kota Bandung di depan Gedung Sate, dan beberapa wilayah lain seperti Semarang, Surabaya, Gresik, Jepara dan Jogja," jelas dia. 

Lebih lanjut, Said bilang pihaknya kan menghadirkan calon presiden Prabowo Subianto sebagai bintang tamu dan akan menyampaikan pidato dalam acara tersebut. Kata dia, Prabowo sudah mengonfirmasi kehadiran acara Serikat Pekerja yang telah mendeklarasikan dukungan kepada paslon nomor urut 02 tersebut. 

"Beliau akan hadir memberikan sambutan pidato di hadapan 50 ribu buruh pada saat May Day. Kapasitas lapangan Tennis Indoor Senayan sekitar 12 ribu, lapangan bawah kita juga pakai, dan memakai megatron di lapangan terbuka," ungkap dia. 

Untuk diketahui, tema besar yang diangkat KSPI dalam peringatan May Day tahun jni adalah kesejahteraan buruh dan tenaga honorer, serta sistem demokrasi pada musim Pemilu 2019.

"Alasan kami selain mengangkat tema kesejahteraan buruh dan demokrasi jujur serta damai adalah karena May Day kali ini bertepatan dengan penyelenggaran pemilihan presiden dan legislatif," jelas dia. 

 

Rekomendasi