“Saya belum komentar apapun tentang itu, karena saya nggak tahu. Saya nggak bisa komentar. Nanti kalau udah tahu nanti saya komentar,” kata Hinca di Hotel Borobudur, Sawah Besar, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Terkait pertemuan ketua Kogasma Partai Demokrat dengan Jokowi di istana, Hinca juga enggan berkomentar. Dirinya bahkan mengaku tak mengetahui soal pertemuan kedua tokoh tersebut, karena tidak ada pembahasan internal sebelumnya.
“Saya belum tahu. Saya cuman seharian, sejak kemarin kami urusan dana kampanye, dana partai. Jadi saya sama sekali belum mendengar apapun tentang pertemuan itu,” tuturnya.
Kendati demikian, Hinca menegaskan kalau partainya tidak akan meninggalkan kubu 02, sekalipun adanya godaan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf untuk bergabung. “Jangan khawatir. Demokrat itu tak pernah meninggalkan semangatnya pada koalisi," imbuh Hinca.
Menurut Hinca, apa yang terjadi di Demokrat tidak akan mempengaruhi koalisi. "Anda lihat sendiri, yang perlu kami kritik, ya kami kritik. Karena cara bersahabat yang baik adalah mengkritik. Tapi sampai hari ini kami masih tetap berada dalam posisi koalisi,” tuturnya.
Apalagi, kata Hinca, adatnya orang Demokrat itu tidak akan meninggalkan teman seperjuangan ketika sedang bertempur. Dia menegaskan, pihaknya tetap ada dalam barisan hingga kompetisi selesai.
“Kita tuntaskan ini. Kami menganggap tangga-tangga demokrasi itu harus dilewati sampai selesai dan setelah itu baru kita bicara lagi dan masih banyak langkahnya,” ucapnya.
Di samping itu, Hinca juga enggan berspekulasi, apalagi terkait jika koalisinya kalah pada kompetisi ini, partainya akan bergabung dengan kubu Jokowi-Ma’ruf.
“Jangan bertanya yang belum ada. Jangan kau tanya hasil pertandingan berapa? pertandingan belum selesai kan. Biar aja kita ikuti, kami mengikuti semua tanda-tanda itu. Hari ini kami tuntaskan ini dan sebagian juga menjadi saksi, di penghitungan KPU yang untuk yang PPLN luar negeri,” tutupnya.