Sikap Realistis Partai Demokrat di Koalisi Prabowo

| 07 May 2019 16:23
Sikap Realistis Partai Demokrat di Koalisi Prabowo
Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon (Foto via @jansen_jsp)
Jakarta, era.id - Partai Demokrat kembali menegaskan bakal terus ada di Koalisi Indonesia Adil Makmur hingga rangkaian Pilpres 2019 berakhir. Namun partai ini juga berusaha realistis melihat perolehan suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Sampai seluruh tahapan Pemilu ini selesai, kami Demokrat, akan terus setia berjuang bersama koalisi 02 dan Pak Prabowo," kata Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon di Jakarta, Selasa (7/5/2019). Pernyataan ini dia berikan sekaligus menjawab omongan Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade yang mempersilakan Demokrat untuk mengambil langkah politik.

Jansen bilang, partainya sudah bekerja memenangkan paslon 02 ini. Banyak juga risiko yang sudah mereka dapatkan. Salah satunya turunnya suara partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini di pemilu 2019.

"Jangan sampai ada yang mengatakan Demokrat tidak serius memenangkan 02 di Pemilu ini. Bahkan, suara partai kami sendiri saja turun. Tapi itulah resiko dari sebuah pilihan politik," ungkapnya.

Demokrat juga coba berpikir secara logika terkait angka kemenangan 62 persen bagi Prabowo-Sandiaga yang terus dihembuskan. Bagi Partai Demokrat, angka ini tidak jelas asal-usulnya. Itung-itungannya seperti ini, SBY yang saat itu maju di Pilpres 2009, cuma meraih suara 60,80 persen meski menang di seluruh Propinsi di pulau Jawa. Angka itu disebutnya sebagai rekor kemenangan pilpres paling besar di Indonesia.

"Jika ada yang mengatakan ke Pak Prabowo akan menang 62 persen, itulah yang kami katakan masukan dari 'setan gundul' yang menyesatkan," tegasnya.

Meski mengaku siap mengawal paslon 02 Prabowo-Sandiaga sebagai partai koalisi pengusung, tapi, Jansen tak menampik adanya arah baru dalam langkah politik partainya. Namun arah itu, bakal diputuskan oleh Ketua Umum dan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Pasca itu kita lihat nanti arah kebijakan Partai yang akan diputuskan oleh Ketua Umum dan Majelis Tinggi Partai."

Supaya kalian tahu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade tidak akan menahan Partai Demokrat untuk tetap bersama di Koalisi Indonesia Adil Makmur. Dia mempersilakan Demokrat meninggalkan koalisi ini.

"Seandainya teman-teman ingin keluar, itu hak teman-teman partai Demokrat ya. Yang pasti prinsipnya Gerindra tidak akan memaksa atau meminta-minta suatu partai bertahan dalam koalisi," kata Andre.

Selain mempersilakan, Andre mengingatkan kader Partai Demokrat soal pentingnya menjaga etika politik dalam sebuah koalisi. Termasuk soal pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo yang menjadi petahana Pemilu 2019.

"Yang penting etika politik dipakai, Anda nampak muka datang, pulang nampak punggung gitu. Jadi, ya, dulu kita bergabung baik pisah pun harus baik-baik," tegasnya.

Rekomendasi