Hasilnya, partai yang mendapatkan suara terbesar adalah PDI Perjuangan (PDIP) dengan perolehan suara sebanyak 5.916.318 atau 26,9 persen dari 16 parpol nasional. Sementara ini, baru PDIP yang memiliki suara di atas 20 persen.
Disusul oleh Golkar sebanyak 2.980.416 suara (13,55 persen) dan Gerindra sebanyak 2.142.116 suara (9,74 persen). Kedua partai lama ini kerap saling salip-menyalip di urutan kedua dan ketiga.
Di urutan keempat, ditempati oleh Partai NasDem dengan perolehan sebanyak 2.126.599 suara (9,67 persen), PKB sebanyak 1.521.024 suara (6,92 persen), Demokrat sebanyak 1.482.722 suara (6,74 persen), PKS sebanyak 1.442.047 (6,56 persen), dan PAN sebanyak 1.439.819 (6,55 persen).
Di urutan kesembilan, ditempati oleh PPP dengan perolehan 821.572 suara (3,74 persen), Perindo dengan perolehan sebanyak 602.271 suara (2,74 persen), Partai Berkarya dengan perolehan sebanyak 486,458 suara (2,21 persen), Partai Hanura dengan perolehan sebanyak 406,289 suara (1,85 persen).
Di urutan ketiga belas, ditempati oleh PSI dengan perolehan 312.636 suara (1,42 persen), Partai Garuda dengan dengan perolehan 133.605 suara (0,61 persen), PBB dengan perolehan 118.402 (0,54 persen), dan urutan terakhir ditempati oleh PKPI dengan perolehan sebesar 61.404 (0,28 persen).
Perolehan suara di 14 provinsi ini belum bisa memproyeksikan rekapitulasi suara nasional secara keseluruhan. Mengingat, masih ada sejumlah provinsi lumbung suara yang belum direkapitulasi, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.