"Kesalahan saya cuman satu, ya menunjuk Pak OSO jadi ketua umum," kata Wiranto di Hotel Paragon, Jakarta Barat, Kamis (16/5/2019).
Pernyataan ini disampaikan Wiranto menanggapi pernyataan Oesman yang menuding dirinya sebagai biang keladi tak masuknya Partai Hanura ke parlemen karena tak memenuhi standar parliament threshold sebesar empat persen.
Menurut Menko Polhukam ini, ketimbang saling menyalahkan, para anggota Partai Hanura baiknya saling intropeksi diri. Enggak cuma itu, Wiranto pun menyebut, sebagai pendiri partai dirinya pun sedih melihat Partai Hanura tak lolos ke Senayan.
"Hanura sekarang enggak masuk PT. Ya, kita sedih sebagai pendiri partai. Sepuluh tahun, dua kali lolos. Yang paling sedih kan saya, tapi, sudah terjadi dan enggak perlu saling menyalahkan," ungkapnya.
Supaya kalian tahu, dalam acara buka puasa bersama sebagai Ketua DPD, Oesman Sapta Odang sempat menyinggung Wiranto terkait kegagalan partainya melenggang ke Senayan.
"Jadi kalau ditanya kenapa Hanura kalah? Ya, tanya Wiranto jangan tanya saya. Orang yang bikin kalah dia kok," kata Oesman di kediamannya, Jalan Karang Asem, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
Dari hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) tercatat Partai Hanura hanya mampu meraih suara sebesar 1,71 persen. Dari hasil raihan suara tersebut, bisa dipastikan Hanura tak bakal lolos ke Senayan.
Sebab, raihan ini jauh di bawah ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar empat persen dan membuat tren Hanura yang selalu lolos dalam Pemilu 2009 dan 2014 akhirnya terputus.