“Kalau kita diibaratkan ini Liga Champions, begitu nanti mau final Liverpool lawan Tottenham ramai sekali. Ini saja yang hiruk pikuknya dan ini adalah puncak dari kompetisi selama tujuh bulan lebih,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019).
Meski begitu, Hinca tidak bisa memungkiri kemungkinan adanya masyarakat yang akan turun ke jalan dan menolak hasil pemilu. Dirinya meminta agar aspirasi yang disampaikan masyarakat berjalan dengan tertib.
“Mudah-mudahan tidak ada masalah semua berjalan baik, lancar orang menyampaikan pendapatnya,” tuturnya.
Selain itu Hinca menegaskan kalau Demokrat tak sepakat dengan ketidakpuasan hasil pemilu dengan cara-cara yang inkonstusional. Kata dia, parpol sudah semestinya mengontrol kadernya untuk tidak turun ke jalanan dalam menyelesaikan masalah.
“Undang-undang sudah kita bikin konstitusi sudah mengatur. Sebagai partai politik kami pasti setia pada cara-cara konstitusional,” ucapnya.
Ditambahkan Hinca, Partai Demokrat memastikan tidak akan terlibat dalam aksi massa tanggal 22 Mei yang menolak dan mempersoalkan hasil pemilu 2019. Demokrat memilih untuk mengikuti alur konstitusional melalui pengaduan kepada Bawaslu atau Mahkamah Konstitusi.
“Enggak usah dihimbau juga sudah tahu sikap Demokrat itu sederhana saja. Karena itu kami tetap menjalankan fungsi-fungsi yang ada,” tutupnya.