Terpantau pukul 20.40 WIB, massa meninggalkan lokasi satu per satu. Sesuai komando, setelah membubarkan diri dari Bawaslu, mereka bergerak ke Jalan Proklamasi 36 untuk berkonsolidasi mempersiapkan aksi lanjutan esok hari.
"Sekarang kita pulang, besok kita berkumpul lagi pukul 2 siang di tempat ini dan insyaallah dengan jumlah yang lebih besar lagi. Mari bubarkan diri dari sini," ucap koordinator lapangan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat Jumhur Hidayat di atas mobil komando, Selasa (21/5/2019).
Namun, jelang pembubaran massa, suasana peserta unjuk rasa sempat memanas. Hal tersebut terjadi ketika aparat kepolisian mencoba bernegoisasi untuk meminta massa untuk pulang.
Situasi di depan Bawaslu malam tadi (Anto/era.id)
Padahal, orator aksi sudah menyerukan kepada para massa untuk pulang meninggalkan Bawaslu. Namun, beberapa di antaranya tak mengindahkan seruan orator aksi tersebut.
Bahkan, ada tiga emak-emak yang berdiri persis di depan brimob bertameng. Emak-emak ini tak ingin meninggali lokasi. Mereka pun tampak nangis saat brimob mencoba memajukan langkahnya guna membuat mereka bubar.
Kejadian ini terjadi usai massa melaksanakan salat tarawih. Polisi terpaksa menegoisasi untuk membubarkan aksi karena waktunya sudah melewati batas ketentuan, apalagi, mereka sudah memberikan kelonggaran waktu setelah salat tarawih.
Polisi pun kembali bersiap-siap untuk mebubarkan massa jika negoisasinya tak didengarkan. Mobil water canon juga tampak siaga. Sampai akhirnya mereka benar-benar bubar.