Foto Polisi Penjaga Keamanan Bawaslu yang Menyentuh Kalbu

| 22 May 2019 12:43
Foto Polisi Penjaga Keamanan Bawaslu yang Menyentuh Kalbu
Dua polisi yang sedang beristirahat di sela-sela tugas pengamanan di depan gedung Bawaslu (Foto: Instagram @masagungwilis)
Jakarta, era.id - Foto dua orang polisi yang saling bersandaran viral di media sosial. Seorang di antaranya tertidur, sementara lainnya sedang melakukan video call dengan seorang anak kecil.

Foto ini diunggah pengguna Instagram dengan akun @masagungwilis. Dia membubuhkan keterangan "Bawaslu sedang ramai. Sementara itu rasa lelah dan rindu rumah memang benar adanya"

Foto tersebut muncul saat kerusuhan terjadi di depan Gedung Bawaslu, Jakarta. Kerusuhan terjadi setelah massa aksi penolakan hasil penghitungan KPU membubarkan diri, Selasa (21/5/2019) malam.

Unggahan @masagungwilis ini disebarkan ke berbagai platform media sosial. Banyak warganet yang merasa haru dengan foto tersebut. Warganet menilai, foto ini menggambarkan pengorbanan polisi dalam menjalankan tugas untuk menjaga keamanan.

 

Kemarin, demonstrasi terjadi di depan gedung Bawaslu dengan tema menolak kecurangan pemilu. Demo dimulai sejak pagi dan berlangsung hingga malam. 

Saat hendak membubarkan diri, kerusuhan pecah. Penyebabnya adalah adanya provokator dengan merusak kawat berduri yang dipasang di gedung Bawaslu. Setelah itu, polisi membubarkan massa. Namun, massa melawan hingga Rabu (22/5) pagi.

Dilansir Antara, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, bahwa Polri menangkap lebih dari 20 orang yang diduga pelaku provokator dalam aksi unjuk rasa massa di depan Gedung Bawaslu RI yang kemudian berujung ricuh, Selasa (21/05) malam hingga Rabu dini hari.

Pelaku provokator ini merupakan massa yang berasal dari luar Jakarta. Mereka saat ini ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan.

Ilustrasi (Ilham/era.id)

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hingga Rabu (22/5/2019) pukul 09.00 WIB, ada 200 korban yang dibawa ke sejumlah rumah sakit di Jakarta akibat bentrokan sejak malam tadi di sejumlah titik.

Selain korban luka-luka, enam korban juga dinyatakan meninggal dunia pada aksi penolakan hasil rekapitulasi Pemilu 2019.

"Data per jam 9.00, ada sekitar 200 orang dibawa ke lima rumah sakit di Jakarta, dan enam orang meninggal dunia," kata Anies di Balai Kota Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (22/5/2019).

Anies mengatakan, para korban akan dilakukan investigasi dan visum guna mengetahui lebih lanjut penyebab dan pengobatannya. Ia menambahkan penanganan korban di rumah sakit akan dibiayai oleh Pemprov DKI Jakarta. 

Rekomendasi