Kisah Warga Tangerang yang Meninggal saat Demo Bawaslu

| 23 May 2019 13:05
Kisah Warga Tangerang yang Meninggal saat Demo Bawaslu
Jenazah Bahtiar Alamsyah (23) (Jaenudin/era.id)
Tangerang. era.id – Bahtiar Alamsyah (23) meninggal dunia saat mengikuti aksi demo penolakan hasil rekapitulasi Pemilu 2019. Lelaki ini tewas akibat kericuhan yang pecah di Tanah Abang, Jakarta Pusat Rabu (22/5). Meski sempat dibawa ke Rumah Sakit Pelni Jakarta, nyawa dari pemuda asal Kota Tangerang ini tidak tertolong. 

Bahtiar merupakan warga dari Poris Gaga Baru, Batu Ceper, Kota Tangerang. Saat insiden itu, Bahtiar sedang bersama beberapa rekan lainnya. Namun begitu kerusuhan, dia menjadi korban.

Pantauan di lokasi, isak tangis kerabat dan keluarga tak dapat dihindarkan saat menunggu kedatangan jenazah Bahtiar dari RS Polri Keramat Jati. Bendera kuning terpampang di halaman dan lingkungan tempat Bahtiar tinggal. 

Meskipun seorang warga Kota Tangerang, kepergian Bahtiar juga membawa duka bagi orang nomer satu di DKI Jakarta Anis Rasyid Baswedan. Kepergian Bahtiar membuat Anis mengirimkan karangan bunga sebagai ucapan belasungkawa. 

Sosok Bahtiar dikenal baik oleh warga di lingkungannya tinggal. Imam Santomi salah satunya, orang yang mengaku kenal dekat dengan almarhum tak kuasa menahan isak tangis mendengar kabar duka ini.

"Terakhir saya beberapa hari yang lalu ngobrol sama dia. Dan memang dia sudah niat mau datang ke Jakarta bergabung dengan masyarakat meminta keadilan," ujarnya. 

Kata dia, sosok Bahtiar merupakan orang yang tegas dan juga baik. Terlebih lagi kedekatannya dengan masyarakat sekitar. 

"Dia orang yang berani dan juga tidak banyak omong. Tetapi memang dia orang yang taat ibadah dan dekat dengan tetangga," ucapnya. 

Sementara itu, menurut tetangga korban yang juga turut dalam aksi unjuk rasa tersebut, Supardi, korban diduga tewas akibat tertembak di bagian lehernya. Kata dia, korban tembak ketika beristirahat di sebuah masjid di Tanah Abang, Jakarta. 

"Dia (korban) tertembak pas lagi istirahat di masjid," ujarnya di rumah duka. 

Kata dia, sebelum insiden ini terjadi korban berangkat ke lokasi unjuk rasa pada malam hari selepas bekerja. Korban pergi menggunakan sepeda motor bersama dengan rekannya, Yoga. 

"Dia baru pulang kerja, nyusulin. Terus istirahat di masjid. Nah masih ricuh ketembak. Jadi kalau saya pulang duluan karena dari kemarin siang. Kalau dia berangkat malam," tambah Supardi. 

Sementara itu atas kematian Bahtiar, Ketua RT 02/04, Usman Sanusi mengatakan, korban yang merupakan salah satu anggota sanggar seni di wilayah tersebut sempat meminta izin.

"Dia sama teman-temannya memang izin dulu ke pimpinan sanggar. Tujuannya untuk kedamaian dan kemaslahatan umat," kata Usman. 

Kata dia, selain almarhum, dua rekannya juga menjadi korban dalam aksi itu. Namun Riki dan Yoga selamat dengan kondisi masih dalam perawatan medis. 

"Kalau dari warga sini ada tiga orang yang jadi korban. Selain Alamsyah, Riki juga kena tertembak bagian lengan kanannya dan Yoga kakinya patah. Itu lagi pada istirahat di masjid, terus diberedel sama polisi," ungkapnya. Jaenudin

Rekomendasi