Di Balik Keriuhan Balai Kota
Di Balik Keriuhan Balai Kota

Di Balik Keriuhan Balai Kota

By Wilson Septrudy Purba | 24 Jan 2018 08:01
Jakarta, era.id – Seratus hari sudah terlewati. Tidak terasa itulah umur kepemimpinan duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam memimpin Ibu Kota. Tentu tidak mudah memimpin kota selevel Jakarta, pusat pemerintahan dan perputaran ekonomi negeri ini.

Belum lagi jika kita menengok ke belakang, ada pertarungan Pilkada DKI yang super panas. Tensi tingginya pilkada saat itu tidak hanya milik warga Jakarta, getarannya terasa ke seluruh pelosok negeri.

Anies-Sandi sudah memimpin Jakarta selama 2.400 jam. Tapi sepak terjang mereka berdua bukanlah tanpa polemik. Contohnya saja, baru beberapa jam usai dilantik, Anies langsung menyengat publik melalui pidatonya bertema pribumi. Pidato Anies diulas dalam forum resmi hingga kedai kopi.

Ada juga isu anggaran hingga hal printilan Wagub Sandiaga Uno yang metroseksual. Sandi pernah mengenakan kaus yang masih ada banderol harganya. Jangan lupa juga soal pelembab bibir Sandi.

Belum lagi isu anggaran air mancur, kontroversi dana hibah, tim gubernur, rapat yang tidak lagi diunggah ke YouTube, jendela Balai Kota yang kini ditutup gordyn, sampai pengaduan warga yang dipusatkan ke kecamatan.

Di balik keriuhan itu, sebenarnya masih banyak hal yang seharusnya tidak luput dari perhatian publik. Tim era.id mencoba mengupas berbagai persoalan yang masih ada di DKI di bawah komando mereka berdua. Karena sesungguhnya Jakarta tidak hanya di Balai Kota semata.

Selamat bertugas, Pak...

Rekomendasi
Tutup