Kebakaran Bahari Diduga Akibat Korsleting
Kebakaran Bahari Diduga Akibat Korsleting

Kebakaran Bahari Diduga Akibat Korsleting

By Nanda Febrianto | 16 Jan 2018 11:47
Jakarta, era.id - Petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan si jago merah yang melahap Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara. Penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik yang timbul dari bagian atas Gedung C.

"Dugaan sementara karena hubungan arus pendek listrik, karena kan mulainya dari bagian atas gedung (C)," kata petugas damkar di lokasi kebakaran, Sugiman, Selasa (16/1/2018).

Kepala Dinas Damkar Jakut Subejo menambahkan, api yang melahap bagian tengah Museum Bahari kemudian menjalar ke sejumlah area bangunan. Melahap area Gedung C, kemudian merambat ke Gedung A, hingga menjalar ke mana-mana.

"Kebakaran pertama dari sisi utara gedung C lantai 2, lalu merambat ke gedung A. Selanjutnya ke mana-mana," kata Subejo.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat menengok lokasi kebakaran ketika damkar sedang memadamkan api. Ketika tiba di halaman Museum Bahari, Anies yang memakai seragam Dishub memantau sekeliling. Matanya melihat dari kiri ke kanan, dan sebaliknya. Sesekali sorotannya tajam melihat titik api di bagian Gedung C Museum Bahari.

Salah satu bagian museum Bahari yang terbakar (Tiwi/era.id)

Tepat pukul 10.07 WIB, kaki Anies melangkah masuk ke dalam museum. Melihat sekeliling bangunan yang hancur dilahap si jago merah. Dia berbincang singkat dengan petugas damkar kemudian lanjut masuk ke dalam museum.

Menurut informasi yang dihimpun era.id, informasi kebakaran Museum Bahari pertama kali diterima petugas jaga damkar Jakut, sekitar pukul 8.55 WIB. 21 unit damkar langsung diterjunkan ke lokasi.

"Menurut laporan dari warga, pukul 8.55 WIB, api sudah membesar. 21 (mobil damkar) langsung turun," ujar petugas jaga damkar Jakut, Purus Purnama, Selasa (16/1/2018).

Hingga saat ini damkar masih berusaha memadamkam api. Adanya korban dan jumlah kerugian hingga saat ini belum diketahui. "Untuk sementara masih dalam penanganan. Sejauh ini belum ada info tentang korban," lanjutnya

Museum Bahari dahulu merupakan gedung rempah-rempah. Kemudian, dialihfungsikan menjadi museum untuk menyimpan benda-benda bersejarah bahari di Indonesia. Berbagai perangkat lawas nelayan, replika kapal perang, alat transportasi dan kronologi sejarah mengenai bahari disimpan di sini.

Rekomendasi
Tutup