Bersama Anjelo, Kupu-kupu Malam Masih Beterbangan

| 31 May 2019 20:37
Bersama Anjelo, Kupu-kupu Malam Masih Beterbangan
Diana yang dijaring Satpol PP Tangerang (Jaenuddin)
Tangerang, era.id  – Menjelang hari raya Idulfitri yang hanya menunggu hitungan hari saja. Apa daya, Diana harus diamankan Satpol PP Kota Tangerang karena berkeliaran malam-malam.

Kupu-kupu malam. Mungkin itu sebutan untuk Diana yang menjajakan diri kepada para hidung belang. Diana tertangkap tangan Satpol PP yang menyamar dan menjaring jasa perempuan malam seperti Diana.

Diana tak sendiri. Dia mendapat bantuan dari Anjelo (Antar Jemput Lonte) saat menjajakan diri di tengah gemerlap kota Tangerang di malam hari. Tugas Anjelo juga bukan sekadar antar jemput saja, tapi juga menghindari razia petugas.

"Anjelo kita dapat bagian gocap (lima puluh ribu rupiah-red) dalam setiap kali transaksi, kalau dapat dua lelaki, ya berarti cepek, tapi paling banyak juga tiga atau empat sih pak," ucap Diana di kantor Satpol PP Kota Tangerang, Jumat (31/5/2019).

"Temennya banyak yang kasih info, misalnya ada mobil patroli Satpol PP lewat pasti dikasih tahu ke kita, terus jadi kita bisa tahu duluan sebelum Pol PP datang," terangnya.

Sebagai kupu-kupu malam, dirinya juga merasa dilindungi oleh Anjelo dari pelanggannya yang terkadang berbuat onar dan tidak mau membayar jasanya. "Kayak semacam bodigar (body guard-red) gitu pak, kan banyak tamu yang kurang ajar kagak mau bayar," jelasnya.

Dalam setiap aksinya, Diana mematok tarif Rp250 hingga Rp300 ribu untuk sekali kencan. Itu pun harus dipotong biaya hotel Rp100 ribu dan biaya Anjelo Rp50 ribu. 

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang A. Ghufron Falfeli, mengatakan kalau praktik semacam ini telah tertata dengan rapih. 

"Dalam menjajakan diri mereka duduk di atas motor sehingga setiap saat mereka dapat tancap gas melarikan diri dari kejaran petugas," jelasnya kepada wartawan.

Selain licin, kata Gufron, PSK tersebut tidak jarang melakukan aksi nekatnya dengan tidak memperhatikan keselamatan dirinya. Bahkan dalam aksinya ia melibatkan orang di sekitarnya untuk mengetahui kedatangan petugas. 

PSK yang diamankan tersebut, tambah Gufron, untuk selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial Kota Tangerang untuk selanjutnya diberikan pembinaan dan penyuluhan setelah sebelumnya dilakukan pendataan.

"Dinsos yang memiliki kewenangan untuk membina mereka, perkara akan dikirim ke Pasar Rebo atau hanya diberikan pembinaan di kota itu sudah menjadi kewenangan mereka,"tuturnya. 

Dirinya mengaku akan terus melakukan serangkaian penertiban untuk meminimalisir angka prostitusi terlebih di bulan ramadhan guna menambah kekhusyuan umat dalam menjalankan ibadah. 

"Pelayanan yang dapat kami berikan kepada masyarakat dalam bentuk kenyamanan, untuk itu kami akan terus mengupayakan hal itu agar konsep Tangerang LIVE dapat berjalan dengan optimal," tandasnya.

 

Rekomendasi