PDIP Percepat Pelaksanaan Kongres V

| 13 Jun 2019 17:05
PDIP Percepat Pelaksanaan Kongres V
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - PDI Perjuangan dikabarkan akan mempercepat Kongres V. Agenda penting ini mulanya direncanakan akan digelar pada tahun 2020 mendatang.

"Betul (dimajukan). Rencana tanggal 8-10 Agustus di Bali," tutur Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno saat dihubungi, Kamis (13/6/2016).

Tapi, Hendrawan belum mau menjawab lebih lanjut terkiat alasan dipercepatnya Kongres V Partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut. Dia meminta pubik menunggu pengumuman resmi dari Sekretaris Jenderal PDI PerjuanganHasto Kristiyanto.

"Info lebih lanjut bisa ditanyakan kepada Sekjen. Beliau yang diberi tugas menyampaikan kepada media," ucap Hendrawan.

Salah satu agenda penting yang biasa dibahas dalam Kongres adalah penentuan pergantian pimpinan partai. Selain itu, agenda penting lainnya ialah membahas soal posisi strategis di legislatif dan eksekutif. 

Perlu kamu tahu, dari hasil Kongres IV PDI Perjuangan pada tanggal 9-11 April 2015 lalu, Megawati Soekarnoputri kembali terpilih sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan. Nah, masa jabatan Megawati sebagai ketum baru akan berakhir pada tahun 2020.

Putri kandung Presiden pertama RI Soekarno ini menjadi pimpinan partai terlama sejak 1999. Megawati pun sudah mengisyaratkan dirinya siap mundur dari jabatan Ketum PDIP. Dia sempat mengungkapkan hal tersebut saat memberikan pembekalan kepada kader PDI Perjuangan.

"Memang saya kalau dilihat-lihat perjalanan politik saya sudah cukup lama. Saya jadi ketum partai yang paling senior," jelas Mega.

Dirinya justru mengaku heran kenapa sosoknya sebagai ketua umum partai berlambang banteng belum diganti meski sudah menjabat cukup lama, dan usianya tak lagi muda. 

"Sudah sekian lama belum diganti-ganti, padahal saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah plus 17. Tapi hari ini pun malah ditambahi tugas untuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Kenapa ya? Kan itu pertanyaannya," ungkap dia. 

Di sisi lain, Hasyo pernah bilang meskipun Megawati sudah ingin mundur, tapi kader tetap memilihnya dengan suara terbanyak sebagai ketum partai. "Ketika kongres menghendaki beliau untuk memimpin, itu bagian dari dedikasi bagi partai dan negara. Bukan orang per orang, bukan karena ambisi," ujar Hasto. 

Rekomendasi