Menurut juru bicara PMI Kota Bandung Jawa Barat Priyo Handoko, setiap tahun otoritasnya selalu bersiaga saat musim kemarau tiba, dengan memantau seluruh wilayah yang terdampak di 30 kecamatan. Pendataan tersebut digunakan untuk penyaluran air bersih gratis.
"Seperti biasa kita akan tetap menunggu pengajuan dari tiap-tiap kecamatan yang ada di Kota Bandung. Kan wilayah-wilayah yang terdampak itu biasanya lima kecamatan. Yang terdampak lebih besar biasanya di kecamatan di Kecamatan Mandalajati. Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa anggaran yang kita gunakan untuk bencana yang terjadi di Kota Bandung ini khususnya, berasal dari Bulan Dana PMI Kota Bandung. Jadi dari masyarakat untuk masyarakat kembali. Dan untuk tahun ini kebetulan bulan dana agak-agak terlambat," kata Priyo di Markas PMI, Bandung, Rabu (3/7/2019).
Dampak terlambatnya digelarnya Bulan Dana PMI, sebut Priyo, pelayanan penyaluran air bersih gratis tidak akan semaksimal pada tahun sebelumnya. Priyo menerangkan pada tahun lalu, PMI Kota Bandung dapat menyediakan bantuan air bersih gratis sebanyak lebih dari 10 ribu liter.
Air bersih gratis yang hendak disalurkan ke masyarakat tersebut dibeli dari PDAM Kota Bandung, dengan memakan biaya ratusan juta rupiah. Meski minim anggaran, lanjut Priyo, PMI Kota Bandung sebagai organisasi kemanusiaan memiliki kewajiban melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan.
"Kita tetap harus memberika pelayanan optimal dengan anggaran secukupnya. Tidak dipungkiri dengan raihan dari Bulan Dana PMI, sangat membantu penyediaan air bersih gratis pada musim kemarau. Sampai saat ini kami belum menerima laporan atau permintaan pasokan air bersih gratis dari tingkat kecamatan," ujar Priyo.
Soal teknis penyaluran air bersih gratis di lapangan, PMI Kota Bandung akan melakukannya sesuai dengan skala prioritas daerah yang terdampak. Sehingga kemungkinannya tidak seluruh daerah yang meminta bantuan pasokan air bersih gratis belum dapat terlayani seperti tahun kemarin.
Tiga wilayah yang paling sering terdampak parah pada musim kemarau yaitu Kecamatan Mandalajati, selain wilayah Panyileukan dan Ujungberung. Ketiga wilayah tersebut, jelas Priyo, merupakan langganan kekeringan dan membutuhkan pasokan air bersih saat memasuki musim kemarau.
PMI Kota Bandung menyatakan wilayah Bandung Timur menjadi daerah rawan kekeringan saat memasuki musim kemarau.