Instalasi Bambu Setengah Miliar Dibongkar, Itu Mubazir

| 18 Jul 2019 15:29
Instalasi Bambu Setengah Miliar Dibongkar, Itu Mubazir
Lokasi Instalasi Bambu Getah Getih yang sudah dibongkar (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Setelah 11 bulan dipasang, karya seni instalasi Getih Getah berbahan bambu dibongkar oleh Dinas Kehutanan DKI Jakarta. Intalasi seni ini dibongkar karena termakan usia dan membahayakan.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menganggap pengadaan instalasi Getih Getah ini sebagai pemborosan. Sebab, instalasi itu hanya bertahan 11 bulan, tapi menggunakan anggaran Rp550 untuk pengerjaannya.

"Itu kan mubazir. Harus hati-hati lho, karena (anggaran) itu dari uang rakyat," kata Gembong saat dihubungi, Kamis (18/7/2019).

Gembong sempat mempertanyakan daya tahan instalasi Getih Getah ini. Pemprov DKI Jakarta menjawab, mereka memiliki alat yang dapat membuat instalasi bambu tersebut lebih tahan lama. Tapi kenyataannya, instalasi seni itu hanya kuat selama 11 bulan.

"Awalnya kita mendengar dia punya alat untuk bisa membuat bambu tahan lama gitu. Tapi, kalau faktanya sekarang sudah dbongkar artinya fakta apa yang sekarang disampaikan tidak sesuai," tutur dia. 

Meski sebelumnya DPRD Jakarta mengapresiasi pemasangan instalasi seni ini untuk menghidupkan kreativitas seni di Ibu Kota.

"Cuma, dalam pemilihan konten karya seni itu ya harus proporsional juga. Ke depan, Pak Gubernur mesti bisa memilah-milah karya yang lebih bisa menghemat anggaran dan daya tahan lebih lama," tuturnya. 

Salah Polusi Jakarta

Pengrajin instalasi Getih Getah, Joko Avianto mengatakan, karyanya di Jakarta ini lebih cepat rusak dibanding dengan yang pernah dipamerkan di Jerman. 

Kata Joko, instalasi yang berada di Jerman mampu bertahan lebih dari 1 tahun, karena bambunya tidak mudah rapuh dan kawat pengaitnya tidak mudah karatan. 

Joko mengatakan, cuaca dan polusi udara yang buruk di Jakarta menjadi faktor yang mempercepat kerusakan karya seninya. 

"Bambu itu materialnya strukturnya terdiri dari fiber, serta pori-porinya menyerap air dan udara. Maka, indikator lingkungan mempengaruhi usia bambu tersebut," jelas Joko. 

"Kalau lingkungannya sudah polutif banget, ya begitu kejadiannya. Jadinya, di Jakarta kondisinya lebih mudah rusak," tambah dia. 

Rekomendasi