Mbah Moen merupakan sosok yang disegani dalam berbagai hal, termasuk politik nasional. Pada Pemilu 2019, dia jadi 'rebutan' para calon presiden, baik Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto. Keduanya mengunjungi Mbah Moen untuk minta restu.
Prabowo Subianto menemui Mbah Moen di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, di Desa Karangmangu, Sarang, Rembang, Sabtu 29 September 2018. Sementara, Jokowi bertamu ke rumah Mbah Moen pada Jumat 1 Februari 2019.
Kunjungan Jokowi ke Mbah Moen yang justru jadi ramai perbincangan. Sebab, Mbah Moen sempat salah menyebut nama dalam doanya.
Berdasarkan potongan video yang tersebar di media sosial, Mbah Moen justru mengucap nama Prabowo, padahal Jokowi berada di sampingnya sembari mengucap amin.
“Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij'al ya ilahana,” demikian potongan doa pengasuh pesantren Al-Anwar Sarang itu yang viral di media sosial.
Tak berapa lama, video itu diklarifikasi M. Romahurmuziy--yang saat itu masih berstatus sebagai ketua umum PPP sebelum tersangkut kasus korupsi. Romi merilis video dirinya dengan Mbah Moen dan menegaskan bahwa dukungan sang Kiai memang hanya untuk Jokowi.
Mbah Moen juga sempat memberi sorban berwarna hijau kepada Jokowi pada saat kampanye akhir pilpres 2019 di GBK, Jakarta. Pemberian sorban dan tasbih tersebut bentuk restu ulama untuk Jokowi di Pilpres 2019.
Baik Prabowo dan Jokowi mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Mbah Moen. Melalui Juru Bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo Subianto mengatakan berduka cita atas berpulangnya sosok Mbah Moen, ulama yang sempat mendoakannya maju di Pilpres 2019.
“Innallilahi wa Innailaihi rojiun. Saya turut berduka cita atas wafatnya KH Maimun Zubair, Insyaallah beliau khusnul khotimah,” tutur Prabowo lewat Dahnil.
Prabowo juga mengajak semua masyarakat khususnya umat Islam mendoakan kepergian Mbah Moen dengan menggelar salat gaib di masjid-masjid dan pesantren di seluruh dunia.
Sementara itu, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) turut mengucapkan duka citanya untuk Mbah Moen. Jokowi menilai, Mbah Moen adalah kiai karismatik yang selalu menjadi rujukan bagi umat Islam, terutama dalam hal fikih.
Jokowi mengaku, pemerintah, dan seluruh masyarakat merasa sangat kehilangan Mbah Moen.
Dia juga menceritakan kenangannya terhadap Mbah Moen ketika dia berkunjung ke kediamannya beberapa waktu yang lalu.
“Saya ke rumah beliau di Pondok Pesantren Anwar Sarang, itu sudah dua kali. Pas ke sana pasti diajak masuk ke kamar beliau. Dan terakhir waktu itu saya dengan Mbah Maimoen juga salat jamaah magrib di kamarnya beliau, beliau imami sendiri,” tuturnya.
Selain itu, Jokowi menyebut, banyak pesan yang dititipkan oleh Mbah Moen kepada dirinya yang disampaikan saat mengunjungi kediamannya.
“Waduh banyak sekali, banyak sekali pesannya. (Sorban hijau) masih (disimpan),” ucapnya.
Dilansir dari laman NU, Mbah Moen merupakan seorang alim, faqih sekaligus muharrik atau penggerak. Selama ini Mbah Moen menjadi rujukan banyak ulama Indonesia dalam bidang fikih.
Selama hidupnya, Kiai Maimun memiliki kiprah sebagai penggerak. Ia pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun. Selain itu, Mbah Moen juga pernah menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah.
Kini, Mbah Moen telah beristirahat dengan tenang. Dia wafat pada hari Selasa, di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, pada pukul 04.17 waktu setempat.