“Jadi kami berikan kesempatan. Kami selalu tanya itu sampai sekarang tidak muncul-muncul. Jadi tidak benar 27 itu di (ganti) pelaksana tugas (Plt). Yang di Plt hanya yang bermasalah,” ujar Pasek di Hotel Manhattan, Jakarta, Kamis malam (18/1/2018).
Pasek mengklaim, saat ini ada 16 ketua DPD yang sudah menyatakan dukungan tertulis terhadap kepemimpinan Oesman Sapta Odang sebagai ketua umum.
“Apalagi yang tercatat saat ini ada 260 DPC dengan bukti riil autentik mendukung kepengurusan Pak OSO (Oesman Sapta Odang). Besok Papua Barat, masih terus ada yang berdatangan,” tuturnya.
Sebelumnya kubu Sudding mengaku telah mengantongi restu dari 27 DPD sebagai syarat untuk menggelar Munaslub Hanura. Bahkan Sudding mengaku pihaknya tidak memaksa sejumlah pimpinan DPD Hanura untuk mendukungnya menggulingkan Oesman dari jabatan ketua umum.
“Tidak ada paksaan, ini permintaan arus bawah,” tutur Sudding.
Partai Hanura sedang mengalami dualisme kepengurusan. Berawal saat Oesman Sapta Odang dianggap bertindak sewenang-wenang kepada sejumlah kader dan mewajibkan calon kepala daerah membayar mahar politik bila mau maju pada Pilkada 2018. Pengurus Hanura langsung menggelar pleno dan memutuskan memecat Oesman.
Oesman merespons pemecatan itu dengan klaim mendapat dukungan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto dan sudah mengantongi SK kepengurusan sah dari Kementerian Hukum dan HAM.