Hal ini ditanggapi oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang delapan kadernya sebentar lagi masuk dalam parlemen DKI Jakarta. Wakil DPW PSI, Rian Ernest menyatakan partainya menolak pengadaan anggaran sebesar itu hanya untuk pembuatan pin.
"PSI menyadari bahwa pin penting sebagai identitas jabatan anggota dewan. Yang kami persoalkan adalah biaya sebesar ini. PSI menolak pernghamburan uang yang tidak perlu," ungkap Rian saat dihubungi, Selasa (20/8/2019).
Menurut PSI, masih ada material lain yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan tanda pengenal. "Kita tidak sensitif kepada warga masih banyak yang tidak bsia akses air bersih, susah akses sekolah untuk yg luar DKI," tutur Rian.
"Masak, ada penghamburan uang dengan pin yang diperkirakan satuannya senilai Rp5 juta. Justru anggota dewan itu pelayanan, bukan jadi yang ingin dihargai," tambahnya.
Pengadaan yang masuk dalam Anggaran Kebijakan Umum Perubahan APBD dan Plafon Prioritas Sementara (KUPA-PPAS) 2019 ini memang disepakati oleh DPRD periode 2014-2019. Namun, ini diperuntukkan anggota dewan baru, yang mana PSI masuk di dalamnya.
Terus PSI mau apa atas penolakan ini? Rian bilang pihaknya sih belum mendiskusikan secara teknis apakah mereka akan menerima atau mengembalikan. Tapi, ia memiliki cara alternatif, seperti membuat replika dengan bahan yang lebih murah.
"Membuat sendiri aja. replika banyak kok. di online shop. online shop banyak sekali. PSI menolak penghamburan uang negara. itu saja sih intinya," tutur dia.
Sebagai informasi, Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Taufiqurrahman bilang pin ini akan dipakai oleh anggota dewan yang baru pada periode 2019-2024. Pin ini akan menjadi hak milih anggota dewan, bukan menjadi inventaris Pemda DKI.
"Semua anggota baru dapat pin emas dua buah. Ada yang kecil seberat 5 gram, yang besar 7 gram," ungkap Taufiqurrahman.
Rinciannya, dua jenis pin emas anggota DPRD seberat 5 gram untuk 132 orang senilai Rp552,7 juta dan emas seberat 7 gram untuk 133 orang total Rp779,6. Nilai tersebut dihitung dengan asumsi harga emas 22 karat seharga Rp761.300/gram.
"Ini diesuaikan dengan harga emas sekarang berapa per gram, terus dikali 106 orang, dan ditambah biaya pengerjaan pin emas sesuai logo DPRD," jelas dia.