Yasonna Buru Pembajak Paspor Online
Yasonna Buru Pembajak Paspor Online

Yasonna Buru Pembajak Paspor Online

By Ananjaya | 21 Jan 2018 14:23
Jakarta, era.id - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly akan menindaklanjuti temuan Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi yang mengidentifikasi 70 ribu lebih pemohon paspor fiktif di sistem paspor daring (online). 

Ini pembajakan, kata Yasonna. Modus kejahatan oknum pemohon paspor tersebut mendaftar secara daring dengan maksud menutup peluang pemohon lain yang menyebabkan kuota pelayanan habis dalam waktu cepat. 

Ditjen Imigrasi mencatat, ada lonjakan permohonan paspor yang signifikan pada tahun 2017. Angkanya mencapai 3,1 juta permohonan atau naik 61.000 permohonan jika dibandingkan 2016. 

Namun lebih dari 72.000 permohonan paspor ternyata fiktif. Satu akun diketahui mengajukan permohonan hingga 4.000 kali dalam sekali pendaftaran.

Yasonna menegaskan telah meminta Bareskrim Mabes Polri untuk memburu oknum tersebut. Sementara ini, polisi sudah melakukan penyelidikan dan sudah membidik beberapa orang yang diduga bertanggung jawab atas kejahatan tersebut.

"Ini kepentingan publik, bukan kepentingan imigrasi. Kasihan rakyat mau mendaftar paspor online, kita buat aplikasi tapi kena bajak," ungkap Yasonna di acara Festival Keimigrasian 2018 memperingati HUT ke-68 Imigrasi di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Minggu (21/1/2018).

Dalam acara bertajuk Imigrasi e-Gov Pasti Smile itu, warga berduyun-duyun ke lapangan Monas sejak pukul 05:00 WIB. Mereka mengejar pelayanan paspor simpatik yang menjadi salah satu fasilitas primadona Festival Keimigrasian 2018.

Sedikitnya, 1.600 buku paspor disiapkan untuk dimiliki masyarakat. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, dan Direktur Jenderal Imigrasi, Ronny F Sompie turut hadir dalam acara tersebut.

Rekomendasi
Tutup