Korban Meninggal saat Aksi Demonstrasi di Kendari Jadi Dua Orang

| 27 Sep 2019 08:41
Korban Meninggal saat Aksi Demonstrasi di Kendari Jadi Dua Orang
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Korban meninggal dari serangkaian aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang yang dinilai kontroversi di Kendari, Sulawesi Tenggara, bertambah. 

Sebelumnya, Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari meninggal dengan luka tembak di dada. Kini, korban lainnya adalah Muh Yusuf Kardawi (19), mahasiswa  jurusan Teknik D-3 UHO. 

"Iya, pasien Muh Yusuf Kardawi (19) yang menjalani perawatan intensif pasca dioperasi di RSU Bahteramas Kendari, Sultra meninggal dunia Jumat (27/9) sekitar pukul 04.00 Wita," kata Plt Direktur RSU Bahteramas dr Sjarif Subijakto dilansir Antara, Jumat (27/9/2019).

"Tim dokter yang menangani korban Yusuf sudah berbuat maksimal, ujar Sjarif singkat.

Korban Yusuf adalah pasien rujukan dari RS Ismoyo Korem 143/Haluoleo. Dia harus menerima tindakan operasi karena cedera serius di beberapa bagian tubuhnya. 

Kepala Polres Kendari AKBP Jemi Junaidi yang dikorfirmasi tidak bersedia memberikan penjelasan.

"Silakan konfirmasi ke Polda Sultra," kata Kapolres Jemi melalui saluran telepon.

Wartawan LKBN ANTARA yang berupaya mengonfirmasi Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Harry Goldenhart, belum mendapat respon.

Kamis (26/9) malam, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, Ketua DPRD Sulawesi Tenggara, Abdurrahman Shaleh, yang didampingi jajaran Forkopimda sempat menjenguk korban Yusuf Kardawi di ruang perawatan RSU Bahtermas.

Unjuk rasa terjadi di sekitar Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis malam itu. Goldenhart menyatakan, korban luka-luka yang dirawat intensif di sejumlah rumah sakit terdiri dari 11 orang peserta unjukrasa, tiga polisi dan seorang staf sekretariat DPRD Sulawesi Tenggara.

Rekomendasi