Pengawal pribadi terbaik Raja Salman itu dilaporkan tewas tertembak. Namun insiden itu bukan terjadi saat Fagham bertugas melainkan akibat terlibat pertengkaran.
Insiden penembakan bermula ketika Fagham berkunjung ke salah satu kediaman kerabatnya di Kota Pelabuhan Laut Merrah Jeddah, Minggu (29/9) waktu setempat. Selang beberapa saat, temannya yang bernama Mamdouh bin Meshaal al-Ali tiba di tempat itu.
Dikutip dari SPA, Fagham bersama Ali dan pemilik rumah yang juga kerabatnya terlibat pertengkaran. Belum diketahui apa masalah yang terjadi antara ketiganya. Pertengkaran itu membuat Ali keluar dan kembali dengan membawa senjata. Dor! Ia menembak secara membabi-buta ke arah orang yang ada di dalam rumah, termasuk pengawal pribadi Raja Salman.
Baca Juga: MBS Akhirnya Buka Suara soal Kematian Khashoggi
Aksi penembakan itu kemudian dilaporkan kepada kepolisian. Tak berselang lama saat polisi tiba, Ali menolak untuk menyerahkan diri. Hal ini memicu kembali baku tembak yang terjadi antara pelaku dan aparat keamanan. Ini juga yang membuat petugas mengambil langkah untuk menembak mati pelaku, demikian dikutip Al Jazeera.
Akibat insiden ini, lima anggota kepolisian dilaporkan terluka. Sementara itu, selain Fagham terdapat dua orang lainnya yang terkena tembakan, salah satunya warga negara Filipina. Para korban segera dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa Fagham tidak dapat diselamatkan.
Kabar kematian Fagham menuai ucapan belasungkawa dari masyarakat Arab Saudi hingga para paejabat di media sosial, salah satunya adalah Penasihat Pengadilan Kerajaan Saudi Turki Alalshikh.
"Tuhan memberkati Anda selama sepuluh tahun ini. Semua yang terbaik untuk Anda. Anda menelpon saya hari ini dan kita tertawa berbicara tentang Riyadh. Sampai jumpa setelah hari ini," tulisnya dalam akun Twitter @Turki_alalshikh.