Suara Novanto Tembus Dinding Penjara
Suara Novanto Tembus Dinding Penjara

Suara Novanto Tembus Dinding Penjara

By akuntono | 22 Jan 2018 16:14
Jakarta, era.id - Meski dari dalam penjara, suara terdakwa kasus e-KTP, Setya Novanto masih nyaring di telinga Golkar. Hal itu terungkap dari mulut Novanto sendiri ketika ditemui awak media di sela-sela sidang korupsi e-KTP di Pengadilan Tipikor, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2018).

Tubuh Novanto boleh dipenjara, tapi saran dan masukannya masih sangat didengar oleh partai yang ia komandani sejak Mei 2016 sampai Desember 2017 itu. Dalam penunjukan Lodewijk Friedrich Paulus misalnya.

Menurut Novanto, suaranya turut menjadi pertimbangan partai dalam penunjukan Lodewijk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar menggantikan Idrus Marham yang ditarik masuk kabinet menggantikan Khofifah Indar Parawansa sebagai Menteri Sosial (Mensos).

"Ya, pasti ada informasi (saran) yang disampaikan. Sudah sejalan antara Pak Airlangga dengan formatur yang berjalan," ungkap Novanto.

Novanto menilai Lodewijk sebagai orang yang tepat mengisi kursi kosong Sekjen Golkar. Menurutnya, Lodewijk adalah sosok berpengalaman dan memiliki keselarasan dengan Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar.

“Bagus, karena sudah punya pengalaman yang baik dan sukses di kemiliteran. Mudah-mudahan ini yang terbaik. Karena Pak Airlangga dan Sekjen harus sama-sama sejalan. Mudah-mudahan bisa tercapai semuanya,” ucap Novanto.

Meski dipenjara, Novanto tak pernah melewatkan isu-isu penting terkait partai berlambang beringin itu. Lewat mulut istrinya, Deisti Astriani Tagor, Novanto selalu memperbarui informasi soal perkembangan partai.

Bahkan, isu LGBT di parlemen pun sampai ke kuping Novanto. Ia bahkan turut mengomentari kisruh yang dipicu Ketua MPR, Zulkifli Hasan soal adanya lima fraksi DPR yang menyetujui pembahasan RUU Pernikahan Sejenis dan mengagendakannya dalam program legislasi nasional (Prolegnas).

“Ya ini kan masih dibahas di DPR. Tentu kita perhatikan fraksi-fraksi yang sudah membicarakan masalah LGBT itu semua harus dibicarakan secara bersama. Apa masuk dalam masalah substansi. Kita lihat perkembangannya. Ada juga beberapa fraksi yang membicarakan ada juga yang belum membicarakannya,” ujar mantan Ketua DPR RI tersebut.

Rekomendasi
Tutup