Kekeuh Jadi Ketua MPR, Muzani Pede Menang Voting

| 03 Oct 2019 19:51
Kekeuh Jadi Ketua MPR, Muzani Pede Menang Voting
Ahmad Muzani dari Fraksi Gerindra (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) hingga kini belum ditentukan. Sebab, proses lobi-lobi berjalan, bahkan pembahasannya terbilang cukup alot.

Seperti diketahui, saat ini untuk posisi ketua MPR terdapat dua calon kuat yakni Bambang Soesatyo dari Fraksi Golkar dan Ahmad Muzani dari Fraksi Gerindra. Keduanya masih kekeuh untuk memperebutkan posisi RI 5 tersebut.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku, siap untuk melakukan mekanisme pengambilan keputusan dengan cara voting, jika tidak mencapai musyawarah mufakat dalam menentukan ketua MPR. Bahkan, dirinya pede akan menang.

"(Dapat meraih suara) banyak. Insyaallah kuat teguh. (Bertahan) ya sampai kita laporkan pada ketua dewan pembina (kalah voting)," ucap Muzani, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Muzani berujar, sikap partainya tetap tak berubah untuk mendapatkan posisi RI 5. Ia menegaskan, pihaknya tidak akan berubah sikap untuk mengincar posisi di kabinet kerja Jokowi-Ma'ruf.

Mantan Wakil Ketua MPR periode 2014-2019 ini mengaku, sudah bicara empat mata dengan Bambang Soesatyo selama kurang lebih 10 menit. Muzani mengaku, diminta untuk sepakat dengan yang lain pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah mufakat.

"Kami bicara. Ya itu yang kita bicarakan. Saya diminta menggunakan mekanisme mufakat, saya juga sama menggunakan mekanisme mufakat, tapi lu menyetujui gue atau gue menyetujui lu. Seperti itu, kalau elu, gue menyetujui lu, gue dapat mandat jadi wakil ketua, kira-kira seperti itu. Tapi itu jalan keluarnya akhirnya seperti itu (tetap ingin voting)," tuturnya.

Muzani mengungkap, di dalam rapat badan musyawarah (Bamus) mayoritas fraksi menginginkan mekanisme musyawarah mufakat. Fraksi Gerindra, kata dia, setuju mekanisme musyawarah mufakat karena itu sesuatu yang baik bagi majelis yang memang merupakan lembaga terhormat.

"Tetapi, persoalannya siapa nyapakati siapa. Kalau mekanisme musyawarah mufakat kita dipaksa untuk menyetujui ketua yang bukan kita ingin kan itu soal. Maka kami pun tetap ingin bahwa ketau MPR diajukan oleh fraksi partai Gerindra. Kalau itu mau dilakukan dengan cara mekanisme musyawarah untuk mufakat, kami setuju. Tapi jika ini tidak dikehendaki ya kita voting saja," ucapnya.

Rekomendasi