Duduk jadi ketua DPRD DKI Jakarta adalah Prasetio Edi Marsudi (PDI Perjuangan), dan M Taufiq (Partai Gerindra) sebagai wakilnya. Dua nama ini merupakan wajah lama. Sementara, tiga pimpinan lainnya adalah muka baru, yaitu Abdurrahman Suhaimi (PKS), Misan Samsuri (Partai Demokrat) dan Zita Anjani (PAN).
Nama yang terakhir disebut ini adalah anak Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Zita jadi pimpinan DPRD yang paling muda di antara empat orang lainnya. Dia lahir 12 Maret 1990 di Jakarta.
Meski begitu, Zita mengaku tak merasa minder dengan para seniornya yang sama-sama jadi pimpinan maupun menjadi anggota dewan. Dia juga sudah membuka ruang komunikasi dengan anggota lain dan seniornya untuk belajar seluk beluk menjadi anggota dewan.
"Saya sudah komunikasi dengan senior-senior, kulonuwun, Zita terbuka untuk diskusi. Intinya, learning by doing. Belajar tidak perlu minder," kata Zita saat dihubungi era.id, Kamis (3/10/2019).
Jadi pimpinan DPRD DKI Jakarta, Zita punya program yang ingin dikerjakan. Menyesuaikan latar belakangnya di bidang pendidikan, dia ingin fokus sektor itu serta meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta.
Dia juga tak masalah jika disebut karier politiknya ini moncer karena peran sang ayah. Baginya, yang terpenting adalah hasil kerjanya nanti. Namun begitu, dia mengakui kalau sering bertukar pandangan soal dunia politik, bahkan sang ayah sering memberikan masukan padanya.
"Untuk urusan politik, kami dibiasakan berbeda. Banyak diskusi dan tukar pikiran. Saling ingatkan," ungkap Zita.
Dia menceritakan, jadi anggota dewan bukanlah dorongan dari sang ayah, tapi kumpulan ibu-ibu Pendidikan Anak Usia Dini yang memintanya jadi caleg sebelum Pileg 2019 digelar.
Menurut dia, ibu-ibu PAUD ini ingin ada wakil rakyat yang bisa menangkap keresahan mereka sebagai pendidik di wilayah Ibu Kota.
Tapi, dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat, Zita ingat pesan sang ayah soal tanggungjawab. Dia pun akan menjalankan pesannya ini dengan sebaik-baiknya.
"Pangkat itu tidak berat. Pin dewan ini hanya 12 gram dan bisa kita bikin di Pasar Senen juga," ujar ibu dengan dua anak ini menirukan pesan ayahnya.
"Tapi yang berat adalah amanahnya. Dunia dan akhirat tanggung jawabnya, harus dijaga sebaik-sebaiknya. Mungkin kita bisa bebas dari pengawasan manusia tapi sumpah kita sama Allah. Pasti Allah tahu apa yang kita lakukan," tutup dia.