"Bulan ini, kita akan mencapai defisit paling parah selama dekade ini. Pekerjaan kami dan reformasi kami dalam bahaya," ujar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kepada Komite Anggaran Majelis Umum PBB, kemarin.
Ancaman kebangkrutan PBB ini terjadi karena sejumlah negara anggota belum membayar iuran. Hal ini jelas memengaruhi anggaran lembaga tersebut. Tanpa masuknya dana itu, Gutteres mengatakan PBB berisiko memasuki bulan November tanpa uang tunai yang cukup untuk menutupi gaji karyawan.
Dalam sebuah surat yang ditujukan untuk 37.000 karyawannya, Guterres menulis pihaknya akan segera melakukan langkah penghematan. Ini demi memastikan gaji dan hak karyawan dibayarkan, demikian dikutip AFP.
Untuk menghemat pengeluaran, Guterres telah bekerja memotong pengeluaran sejak Januari dengan langkah seperti menunda konferensi, rapat-rapat, dan mengurangi layanan, sambil membatasi kunjungan resmi ke aktivitas-aktivitas penting saja dan sejumlah pertemuan terpaksa harus dibatalkan atau ditangguhkan. Dikutip Reuters, operasi PBB di New York, Jenewa, Wina, dan Nairobi serta di komisi kawasan akan terkena imbasnya.
-
Nasional06 May 2024 17:40
Sepi Orderan, PT Sepatu Bata Gulung Tikar hingga PHK 200 Karyawan
-
Afair15 May 2020 15:45
Airy Rooms Gulung Tikar Karena Korona
-
Afair10 Oct 2019 20:33
Jika PBB Bubar, Tatanan Dunia Bisa Ambyar?