Jika PBB Bubar, Tatanan Dunia Bisa Ambyar?

| 10 Oct 2019 20:33
Jika PBB Bubar, Tatanan Dunia Bisa <i>Ambyar</i>?
Bendera PBB (UN photo)
Jakarta,era.id - Perseritakan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang mengalami defisit anggaran. Kabarnya dari total anggaran 5,4 miliar dolar AS (Rp76,5 triliun) mereka masih minus 230 juta dolar AS (Rp3,25 triliun). Mungkinkah PBB bisa bubar gara-gara defisit?  

Kekurangan anggaran operasional PBB itu dikarenakan baru 129 dari 193 negara anggota yang membayar iuran untuk tahun ini. Diketahui, sumber pendanaan PBB sangat bergantung pada iuran anggota dan sponsorship. Oleh karenanya juru bicara PBB Stephane Dujarric, meminta negara anggota lainnya untuk segera membayar iuran. 

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengamini bahwa bulan ini PBB mencapai defisit paling parah dalam satu dekade terakhir. "Pekerjaan kami dan reformasi kami dalam bahaya" katanya kepada Komite Anggaran Majelis Umum PBB, pada Selasa (8/10). 

Gaji karyawan PBB di seluruh dunia pun terancam tak dibayar akhir bulan ini. Lembaga PBB yang mengurusi hajat hidup orang banyak seperti Program Pangan Dunia (WFP), Departemen Operasi Pemeliharaan Perdamaian (UN Peacekeeping Operation), dan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) terancam mandeg

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Paramadina, Aji Kusuma menjelaskan, tidak adanya anggaran akan membuat bantuan kemanusiaan, agenda, hingga konferensi internasional tertunda. 

Infografik (Ilham/era.id)

"Kita melihat karena tidak ada anggaran mau enggak mau PBB harus menunda beberapa pertemuan, menunda beberapa resolusi, bantuan kemanusiaan, sehingga hal tersebut bisa memiliki dampak terhadap dunia internasional," katanya kepada era.id, Kamis (10/10/2019).  

Padahal masih banyak konflik di dunia internasional yang harus segera dituntaskan. Misalnya, konflik Palestina dan konflik-konflik yang ada di kawasan Afrika dan Timur Tengah yang butuh perhatian dunia internasional. 

Apa yang dijelaskan Aji masuk akal, sebab peran PBB dalam menjaga tatanan dunia bukan persoalan remeh. Pasalnya, organisasi yang dibentuk pasca perang dunia ke dua ini memegang sebagian kecil kedaulatan dari negara-negara anggota yang tergabung di dalamnya. Sehingga PBB dipercaya menjadi organisasi yang mengatur perdamaian, perdagangan, kerja sama, jual beli, atau masalah-masalah lainnya. 

Peran organisasi sebesar PBB memang vital dalam menjaga stabilitas dunia internasional sehingga rasanya seperti tidak mungkin bubar. Namun apabila merunut sejarah, organisasi serupa sebelum PBB yakni Liga Bangsa-Bangsa (LBB) juga bisa bubar meski bukan karena masalah finansial.

'PBB' pernah bubar

Dunia sedang berhadapan dengan masalah Perang Dunia I yang banyak mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan materi pada era 1920-an. Masyarakat dunia saat itu disibukkan dengan usaha-usaha rekonstruksi pasca perang. 

Selain perbaikan infrastruktur akibat perang, masyarakat dunia juga melakukan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya perang yang serupa. Oleh karena itu, Woodrow Wilson memprakarsai terbentuknya lembaga internasional yang bertujuan untuk mencapai perdamaian dunia.

Dari ide Wilson, lahirlah Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang terbentuk pada 1919 di Inggris. Namun hadirnya LBB yang beranggotakan 58 negara tak mampu mencegah Perang Dunia II. Maka pada 24 Oktober 1945, PBB lahir menggantikan LBB.

PBB saat itu memiliki 51 negara anggota dan hingga saat ini memiliki 193 negara anggota. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB di New York, dan ada juga negara yang hanya berstatus sebagai pengamat.

Tags : pbb
Rekomendasi