Potensi Bos Go-Jek Menjadi Menteri Muda Jokowi

| 18 Oct 2019 13:53
Potensi Bos Go-Jek Menjadi Menteri Muda Jokowi
CEO Gojek Nadiem Makarim. (Twitter @gojek)
Jakarta, era.id - Seiring dengan persiapan pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, beredar pula bursa nama kabinet kerja Jokowi jilid II. Nama Nadiem Makarim mulai santer dibicarakan sebagai menteri muda untuk periode 2019-2024.

Nadiem Makarim mulai dikenal masyarakat sejak beberapa tahun belakangan ini. Namanya semakin melejit, pada saat perusahaan rintisan atau startup Go-Jek mencapai level decacorn. Sepak terjang Gojek pun tak cuma di dalam negeri, aplikasi ini tengah berupaya ekspansi ke Malaysia.

Melihat potensi tersebut, ekonom dari Universitas Indonesia, Fitra Faisal, menyebut kalau Presiden Jokowi perlu menempatkan kalangan profesional muda dalam kabinet pemerintahannya. 

"Terlebih kita memiliki banyak calon potensial dari kalangan muda yang bisa melahirkan terobosan dalam membantu mengatasi tantangan jangka pendek yang dihadapi Indonesia di bidang ekonomi. Salah satunya, Nadiem Makarim," kata Fitra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/10/2019).

Menurutnya Indonesia perlu sedikit meniru negara tetangga seperti Malaysia, dalam mengangkat Syed Syaddiq sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Apalagi, Jokowi pernah bilang akan membuka kesempatan kalangan usia muda untuk menjadi menterinya.

Fitra menambahkan, dengan kredibilitas Nadiem dalam membangun Gojek, perusahaan rintisan yang telah menjadi Decacorn, atau punya valuasi di atas 10 miliar dolar AS, pria 35 tahun itu bisa diberi kepercayaan untuk beberapa bidang karena kemampuan eksekusi yang mumpuni.

"Pilihannya mulai dari investasi, digital, ataupun bidang pendidikan. Tapi yang saya ingin tekankan, adalah bagaimana digitalisasi menjadi tuntutan dunia saat ini. Semua bidang akan terkait dengan digitalisasi dan juga teknologi, makanya digital sangat penting. Menurut saya, Nadiem punya kapasitas dalam hal itu," jelas Fitra Faisal.

Di sisi lain, kata Fitra, kabinet pemerintahan yang akan dibentuk Jokowi-Ma'ruf Amin akan dihadapkan pada sejumlah tantangan. Mulai dari jangka pendek hingga potensi resesi yang berlanjut, serta krisis-krisis yang harus diantisipasi segera. 

"Oleh sebab itu, saya ingin mengarisbawahi bahwa memilih menteri yang mampu membuat deregulasi, sekaligus sebagai eksekutor itu sangat penting. Kementerian di periode kedua Jokowi harus mampu menjadi penahan akan tantangan-tantangan ke depan," ungkapnya. 

 

Rekomendasi