Drone Pengintai TNI AU Kawal Pelantikan Presiden dari Langit

| 20 Oct 2019 14:15
<i>Drone</i> Pengintai TNI AU Kawal Pelantikan Presiden dari Langit
Ilustrasi drone UAV (Foto: Military_Material/pixabay)
Jakarta, era.id - Terdengar sama-samar bising mesin drone di seluruh langit Jakarta hari ini. Suara itu bersaut-sautan dengan pemandangan helikopter yang hilir mudik, memantau situasi pengamanan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di MPR/DPR.

Ternyata suara dengung itu berasal dari pesawat udara tanpa awak atau unmanned aerial vehicle (UAV), yang dikerahkan TNI guna memantau situasi keamanan di Jakarta dari langit. Dikutip dari laman detik.com, TNI menyiagakan pesawat UAV yang mengudara di langit ibu kota. 

Pesawat UAV yang memiliki kemampuan menyorot dengan infrared dimaksud untuk menyisir area atas objek atau gedung. "Untuk drone, Mandala operasinya se-Jakarta ya, semua. (Drone UAV) kami terbangkan karena ada infrarednya," ucap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di lapangan Graha Jala Puspita, Jl RE Martadinata, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (20/10/2019).

"Sehingga kalau ada sniper di atas gedung yang bukan kami tempatkan, bukan anggota kami di sana, kami curigai walaupun itu bukan sniper, tapi kalau ada metal lalu ada orangnya, itu kami curigai," lanjut dia.

Selain Drone, TNI juga menyiagakan sejumlah helikopter hingga pesawat dalam pengamanan pelantikan Jokowi-Ma'ruf. Helikopter-helikopter itu mengudara untuk mengawasi sejumlah titik kritis di sekitar MPR/DPR dan juga Istana Negara. 

"Hasil informasi dari pesawat akan dilaporkan langsung real time dengan downlink posko yang ada di Merdeka Barat, sehingga seluruh aparat TNI-Polri dapat memantau real time wilayah-wilayah yang dianggap kritis," tutur Hadi.

 

Sekedar informasi, saat perayaan HUT ke-74 TNI telah menghadirkan satu unit drone atau pesawat tanpa awak berjenis CH-4. Drone yang mampu terbang di ketinggian 15 ribu kaki tersebut merupakan alutsista terbaru milik TNI. 

Pesawat tanpa awak berjenis medium altitude long endurance (MALE) tersebut bahkan bisa terbang dengan jangkauan radius of action-nya 1.000 kilometer apabila menggunakan satelit beyond line of sight (BLOS).

Dikutip dari situs Military Factory, CH-4 adalah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) buatan China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC). Spesifikasi pesawat tanpa awak ini, memiliki panjang 11 meter, lebar sayap 20 meter, tinggi 3,8 meter, berat kosong 1.600 kg, dan berat membawa senjata sampai 4.500 kg.

Drone ini ditenagai mesin 900 tenaga kuda dan baling-baling. CH-4 sanggup melesat 350 km/jam dengan puncak ketinggian 14.440 meter dan bisa mengudara selama 12 jam dalam sekali terbang. 

Rekomendasi