Seperti Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang lari saat gempa terjadi. Dia memilih menyelamatkan diri setelah menggelar rapat dengar pendapat dengan RRI.
"Tadi pas selesai rapat lagi ngobrol-ngobrol sama RRI ngerasa ada guncangan langsung keluar, Komisi I kan cuma satu lantai tapi berasa banget," katanya.
Meutya yang merasa takut adanya gempa susulan, memilih menunggu di lobby gedung Nusantara II hingga kondisi aman.
Terpisah, Wakil Ketua MPR Mahyudin mengaku sempat berpikir terkena stroke sebelum mengetahui guncangan tersebut adalah faktor gempa.
“Saya lagi salat pas tahiyat akhir, tiba-tiba goyang, kaget juga. Saya pikir apakah saya lagi stroke, perasaan saya bergoyang ternyata gedungnya yang bergoyang, cukup mengagetkan, alhamdulillah ngga ada apa-apa,” ujar Mahyudin.
Mahyudin menambahkan, para staf di ruangannya pun panik merasakan guncangan ini. Apalagi, ruang kerjanya berada di lantai 9.
“Di ruangan saya sempat panik pada berhamburan semua, karena memang ruangan saya lantai 9. Jadi karena di atas goyangannya sangat kerasa di atas mungkin lebih kenceng dari di bawah,” tuturnya.
Seperti diketahui, Jakarta dan wilayah sekitarnya baru saja diguncang gempa. Guncangan terasa pertama kali sekitar pukul 13.34 WIB dan disusul guncangan kedua setelahnya. Gempa 6,1 skala richter terjadi pada kedalaman 61 kilometer di 81 kilometer Barat Daya Lebak, Banten.
(infografis: Ayu/era.id)