Wacana penerapan OK Otrip mendapat tanggapan beragam dari sopir angkot. Seorang di antaranya, Kasturi, pengemudi angkot jurusan Kalibata-Albarka, mendukung kebijakan itu dan berharap segera diterapkan.
"Untuk pengemudi angkot seperti saya ini, saya setuju saja, asal benar-benar dijalankan," ujar Kasturi, Rabu (8/11/2017), siang.
Kasturi mengaku sudah membaca surat edaran terkait uji coba pelaksanaan OK Otrip. Menurut dia, kebijakan itu akan meringankan beban pengemudi angkot dan memudahkan warga pengguna transportasi umum karena tarifnya terjangkau, Rp5.000 sekali perjalanan.
"Semoga nanti sama pemerintah model angkotnya juga diganti yang lebih bagus. Tidak model tua seperti ini," ucap Kasturi.
Sementara sopir angkot lainnya, Arif yang tidak setuju dengan program OK Otrip karena tidak ada jaminan pengemudi angkot akan lebih sejahtera jika program tersebut dilaksanakan.
"Program ini masih belum jelas untuk seluruh pekerja angkutan umum," ungkap Arif.
Adapun OK Otrip akan diujicoba pada akhir 2017 atau awal 2018.