"Yang ada adalah visi misi Presiden dan Wakil Presiden, tolong dicatat. karena dalam lima tahun lalu ada satu dua tiga menteri yang masih belum paham," ujarnya.
Ia mengatakan di setiap rapat, baik paripurna, ratas, rapat internal, ada sebuah kesimpulan yang harus dieksekusi. "Kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," sambung Kepala Negara.
Baca Juga: Pengalaman Tribrata 1 Jadi Modal Tito Tuntaskan Masalah Dalam Negeri
Jokowi juga mengungkapkan tentang adanya menteri pada kabinet sebelumnya yang tidak berkoordinasi dengan Menteri Koordinator (Menko). Bahkan, kata dia, diundang dalam rapat bersama Menko pun tak hadir.
"Kerja tim yang dikoordinasi oleh para Menko. Jangan sampai ada lagi diundang para Menko tidak hadir, ada yang seperti ini. Saya juga baru dengar," ujarnya.
Jokowi menekankan pentingnya kerja tim. Jangan sampai para menteri bekerja sendiri-sendiri tanpa koordinasi. "Kerja kita adalah kerja tim, bukan kerja menteri per menteri, bukan kerja sektoral. Ini adalah membangun negara besar, enggak mungkin menteri kerja sendiri-sendiri. Kerja tim yang dikoordinasi oleh para Menko," ucapnya.
Presiden Jokowi di akhir pengenalan Kabinet Indonesia Maju, paling tidak memberikan enam pesan atau peringatan kepada para menteri atau pejabat setingkat menteri. Selain mengingatkan tidak ada visi misi menteri, Presiden Jokowi juga mengingatkan para menteri tidak melakukan korupsi.
Selain itu, para menteri juga harus menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi. Presiden juga meminta para menteri bekerja cepat, bekerja keras, dan bekerja produktif. Kepala Negara juga berharap para menteri tidak terjebak rutinitas yang monoton, mereka diminta bekerja dengan berorientasi hasil nyata.