Kala PPP Bersyukur Dapat 'Jatah' 1,5 Menteri dari Jokowi

| 25 Oct 2019 14:17
Kala PPP Bersyukur Dapat 'Jatah' 1,5 Menteri dari Jokowi
Presiden Jokowi (Instagram/jokowi)
Jakarta, era.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku pihaknya menyodorkan nama Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid kepada Presiden RI Joko Widodo sebagai wakil menteri agama (wamenag) di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

"Wamen apa yang dipercayakan kami berikan kepada Pak Jokowi. Dan PPP meminta Zainut Tauhid sesuai portofolio yang sesuai dengan bidang keagamaan," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Jumat (25/10/2019).

Baca Juga: Kala PPP Ngarep Jatah Wakil Menteri

Bukan tanpa alasan nama anggota Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia yang diminta sebagai Wamenag. Baidowi menyebut Zainut bukan hanya PPP senior tetapi juga seorang santri, pengurus MUI, dan mantan Ketum IPNU. Namun, PPP juga sudah menyiapkan portifolio lain jika diperlukan untuk mengisi pos di luar bidang keagamaan.

Baidowi menyebut partainya sudah tahu akan mendapat jatah lebih dari satu kursi di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, di mana jumlah ini menurutnya lebih banyak daripada di periode lalu.

"Terkait Wamen. Sebenarnya PPP sudah mendapat informasi hal itu beberapa waktu yang lalu. Makanya selalu kami sampaikan PPP insyaallah dapat lebih dari slot periode lalu. Jika periode lalu 1 menteri periode ini 1 menteri 1 wamen bisa dibilang 1,5 kuota," seloroh Baidowi.

Seperti diketehui, saat mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Kerja, PPP hanya mendapat satu kursi saja.

Ketua Umum PPP yaitu Suharso Monoarfa hadir sebagai Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani sempat mengatakan dia yakin Jokowi tidak akan melupakan partai berlambang Kakbah itu yang ikut bekerja keras memenangkan pasangan 01 saat Pilpres 2019 lalu. Akan diberikan posisi strategis lain yang bisa diberikan kepada kadernya.

"Kita kan tidak tahu Pak Jokowi ada pemikiran untuk katakanlah di beberapa kementerian ada posisi Wamen, ada posisi-posisi kepemimpinan publik yang lain. Seperti kepala badan atau jabatan lain selama ini juga banyak yang dikumpulkan dari parpol, masa Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf enggak ingat PPP, enggak akan lupa lah kita percaya itu," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/10).

Rekomendasi