Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno mau momen Asian Games ini dimanfaatkan betul Jakarta sebagai ajang promosi. Tapi sebelum promosi, Sandiaga meminta secara khusus kepada pasukan oranye, untuk memastikan Jakarta tampil kiclong. Sandi mau Jakarta instagrammable.
"Bulan agustus ada Asian Games, perhelatan yg membanggakan. Semua akan hadir ke sini. Mari kita pastikan kehadiran (peserta Asian Games) disini, kaget bahwa kota jakarta bersih, dan (menjadi) kota yg bisa bawa posting Instagram media karena kotanya bersih," ujar Sandi saat apel pagi PPSU di Kantor Camat Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).
Sandi juga tidak lupa memberikan apresiasi tinggi kepada pasukan oranye dengan kinerja selama ini. Tim ini memang sanggup mengubah secara perlahan wajah Jakarta yang dulunya tampak sangat kumuh, menjadi lebih segar.
"Bahwa kalian adalah bagian daripada upaya mempercantik kota kita. Kita semua merasakan manfaat jerih payah dari kalian semua. Tepuk tangan untuk kita semua," kata Sandi.
Asian Games pertama diadakan di Delhi, India, 4-11 Maret 1951. Diikuti 491 atlet dari 11 Komite Olimpiade Nasional (NOC) yakni Afghanistan, Burma, Ceylon/Srilangka, India, Indonesia, Iran, Jepang, Nepal, Filipina, Singapura, dan Thailand. Tahun 1962, Asian Games digelar di Indonesia, 24 Agustus-4 September. Dibuka Presiden Soekarno di Stadion Gelora Bung Karno. Diikuti 1.460 atlet dan menyediakan 372 medali emas.
Wajah baru Stadion Gelora Bung Karno
Bagaimana dengan yan sekarang? Indonesia mengambil tagline "Energy of Asia" dengan artian terbentang pada keberagaman budaya, bahasa dan peninggalan sejarah. Ada tiga maskot yang sudah disiapkan panitia.
1. Bhin Bhin adalah seekor burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang merepresentasikan strategi. Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua.
2. Atung adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.
3. Kaka adalah seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang merepresentasikan kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.
