Uni Eropa Siap Bantu Kembangkan Pendidikan di Jawa Barat

| 05 Nov 2019 17:37
Uni Eropa Siap Bantu Kembangkan Pendidikan di Jawa Barat
Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad menerima courtesy call European Union (EU) Ambassador di Ruang Lokantara Gedung Sate, Bandung, Senin (4/11/19). (Foto: Humas Jabar)
Bandung, era.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapat kunjungan Duta Besar Uni Eropa. Dalam kunjungan ini, Uni Eropa menyatakan dukungannya untuk Indonesia terutama dalam bidang pendidikan.

Kunjungan kehormatan Dubes Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam Vincent Piket ke Kantor Gubernur Jabar tersebut disambut Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad, di Ruang Lokantara Gedung Sate, Bandung, Senin (4/11/2019).

Poin-poin penting dalam kunjungan ini selain pendidikan antara lain kerjasama lebih lanjut berbagai bentuk program bantuan pinjaman untuk sektor energi, lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan terutama bagi Jabar.

Sebelumnya, Uni Eropa telah bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk pendidikan kepariwisataan sebagai wujud dukungan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata.

Terkait kerja sama tersebut, Daud mengusulkan agar Kampus Unpad di Pangandaran bisa dioptimalkan sebagai laboratorium kerja sama. Untuk diketahui, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar tengah merevitalisasi Pantai Barat dan Timur Pangandaran dalam upaya mewujudkan Kabupaten Pangandaran sebagai Kabupaten Wisata.

Piket juga menyatakan saat ini pihaknya menggelar European Higher Education Fair (EHEF) pada 5 November 2019 di Sasana Budaya Ganesa Bandung.

Acara tersebut membuka peluang kerjasama universitas-universitas di Jabar dengan Uni Eropa di bidang pendidikan tinggi baik melalui skema pendanaan dari Uni Eropa maupun negara terkait atau pendanaan dari Indonesia sendiri untuk program pertukaran pelajar.

Bagi Pemda Provinsi Jabar, peluang kerja sama di bidang pendidikan ini dapat dimanfaatkan untuk menjajaki pengembangan pendidikan Aparatur Sipil Negara (ASN) Jabar baik melalui pendidikan tinggi maupun training kemampuan teknis dan manajerial.

"Dengan melakukan pemetaan terlebih dahulu mengenai potensi dan kebutuhan pengembangan SDM aparatur Jabar," kata Daud.

Daud juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menjajaki potensi pengembangan pendidikan menengah khususnya pendidikan vokasi untuk mengejar kebutuhan standardisasi keahlian internasional, termasuk dalam sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan).

Di akhir pertemuan, Piket menegaskan bahwa Uni Eropa terus mengkaji potensi kerja sama lainnya dengan Jabar melalui buku investasi yang diperoleh dalam acara CEO & Ambassador Breakfast Meeting yang dipimpin Gubernur Jabar Ridwan Kamil 24 Oktober lalu.

Turut hadir mendampingi Daud saat menerima courtesy call Piket adalah perwakilan dari Biro Pelayanan Sosial Setda Provinsi Jabar, Bappeda Provinsi Jabar, BKN Provinsi Jabar, serta perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar.

Adapun selain courtesy call dengan Pemda Provinsi Jabar di Gedung Sate, Piket juga melakukan kunjungan kehormatan dan memberikan public lecture bertajuk 'Peran Pendidikan Tinggi dan Penelitian dalam Mendukung Hubungan Kerja Sama Uni Eropa-Indonesia' di Kampus Unpad Bandung.

"Kerja sama internasional antara universitas (di Indonesia dan Eropa) bagus bagi kedua pihak karena itu menguatkan kualitas program studi dan penelitian," ucap Piket.

Rekomendasi