Polisi Sweeping Politeknik Hong Kong

| 28 Nov 2019 11:55
Polisi <i>Sweeping</i> Politeknik Hong Kong
Polisi Hong Kong men-sweeping kampus Universitas Politeknik Hong Kong (HKFP)
Jakarta, era.id - Kepolisian Hong Kong men-sweeping kampus Universitas Politeknik Hong Kong (PolyU) yang dikepung selama 11 hari terakhir usai bentrokan sengit dengan mahasiswa. Di dalam kampus, polisi mencari bom molotov dan material berbahaya lainnya yang ditinggalkan para demonstran.

Seperti dikutip dari AFP, Kamis (28/11/2019), PolyU menjadi pusat bentrokan antara demonstran dan polisi Hong Kong sejak beberapa waktu lalu. Dalam bentrokan itu, demonstran anti China menggunakan panah dan bom molotov sebagai senjata dalam melawan polisi yang menggunakan gas air mata, meriam air dan peluru karet. Polisi pun mengepung Universitas Negeri itu.

Polisi Hong Kong men-sweeping kampus Universitas Politeknik Hong Kong (HKFP)

Akibatnya, para mahasiswa terjebak di dalam kampus dengan keterbatasan logistik. Mereka akhirnya menyerah karena kekurangan makanan dan minuman. Kondisi diperparah dengan penetapan status kampus PolyU sebagai lokasi kerusuhan, yang berarti siapa saja yang terlibat kerusuhan bisa dijerat pidana. Setiap akses keluar kampus diblokir dan para demonstran diminta menyerahkan diri.

Polisi Hong Kong men-sweeping kampus Universitas Politeknik Hong Kong (HKFP)

Kebuntuan itu berujung kaburnya ratusan demonstran dari kampus PolyU, dengan beberapa orang berhasil kabur secara berani, beberapa lainnya ditangkap dan dipukuli polisi saat upaya kaburnya ketahuan. Sejumlah demonstran yang tersisa bersembunyi di dalam kampus, dengan polisi terus mengepung area itu.

Polisi dan petugas pemadam kebakaran setempat akhirnya memutuskan masuk ke dalam kampus PolyU. Mereka masuk ke dalam setelah mengepung kampus tersebut selama 11 hari terakhir. Personel kepolisian antihuru-hara yang memakai peralatan lengkap mulai mengumpulkan barang bukti puluhan bom molotov yang ditinggal begitu saja dan botol-botol kimia yang dijarah dari laboratorium kampus.

Tim gegana memeriksa setiap ruangan di dalam kampus PolyU guna menyisir bhan peledak dan benda berbahaya lain. Kampus PolyU kini menghadapi operasi pembersihan besar-besaran. Bebatuan, barikade dan serpihan botol dari bom molotov berserakan di mana-mana yang membuat kampus seperti medan perang.

 

Rekomendasi