Mati-matian Garuda Lindungi 'Penyelundup' Onderdil Harley

| 04 Dec 2019 09:22
Mati-matian Garuda Lindungi 'Penyelundup' Onderdil Harley
Ilustrasi pesawat (Syamsul Ma'arif/era.id)
Jakarta, era.id - PT Garuda Indonesia Tbk mengakui karyawannya menggunakan pesawat yang baru dibeli, Airbus A330-900 dari Toulouse, Prancis untuk membawa onderdil motor besar Harley Davidson dan dua unit sepeda Brompton.

Onderdil Harley dan dua sepeda ini diduga diselundupkan. Nah, siapa karyawan itu? Sudah pasti bukan karyawan biasa. Karena dia bisa dengan mudah memakai fasilitas pesawat salah satu BUMN.

Garuda mati-matian membantah onderdil dan dua sepeda itu milik pejabat di perusahaan. Demikian juga Garuda membantah dua barang itu milik Direksi.

Garuda mengklaim barang itu milik karyawan sekelas on board alias petugas pesawat. Kode emiten GIAA ini masih menutup rapat identitas pemilik sepeda dan onderdil Harley.

"Bukan (milik ddireksi, red. Tapi dia petugas yang memang menjemput pesawat dari sana. Jadi dia petugas yang onboard dalam pesawat," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Garuda tapi mengakui kalau di dalam pesawat tersebut terdapat perwakilan direksi. Lagi-lagi Ikhsan ngotot menyembunyikan identitas direksi itu. Adapun perwakilan direksi itu ditugaskan ke Toulouse untuk menyaksikan serah terima pesawat tersebut.

Garuda, kata dia, lepas tangan dengan kasus ini. Garuda menyerahkan tanggung jawab itu kepada petugas yang membawa onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton tersebut, bukan tanggung jawab perusahaan.

"Kami tidak melihat itu tanggung jawab perusahaan secara umum. Tapi dia bawaan individu masing-masing," ujar dia.

Dalam kesempatan ini dia mengatakan bila karyawan tersebut besedia mengikuti aturan yang berlaku. "Dalam kaitan itu petugas yang on board dalam pesawat itu akan mengikuti aturan sepenuhnya dari bea cukai. Akan memeunihi. kalau harus membayar bea masuk, pajak akan dibayarkan. Kalau harus melakukan re-ekspor akan dilakukan re-ekspor," Kata dia.

 

Rekomendasi