Anggota Pusdalop Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung, Bima Pratama mengatakan sebagian besar sarang tawon yang berada di pemukiman warga ini berjenis tawon ndas (Vespa affinis). Pada saat dilakukan evakuasi, dari warga hingga petugas pun sempat tersengat.
"Untuk sementara karena kita belum mempunyai peralatan antilebah, yang jaring seperti itu, kita biasanya pakai APD yang biasa kita pakai di lokasi kebakaran. Tetap sarung tangan kita pakai, cuma yang membedakannya kita pakai helm motor. Kadang-kadang helm full face. Tapi tetap sih kadang suka ada satu dua (petugas) yang kena. Kemarin ada yang evakuasi juga, dia tersengatnya di dekat sekitar pelipis, seputar matanya bengkak," kata Bima di Bandung, Rabu (4/12/2019).
Bima menjelaskan, serangan tawon ini cukup berbahaya meski saat evakuasi, petugas sudah mengenakan peralatan pengamanan yang maksimal. Belum lagi jika kondisi petugas sedang tidak fit sengatan itu dapat menyebabkan kematian.
Sedangkan serangan tawon ke pemilik rumah, lanjut Bima, akibat melakukan evakuasi sendiri sehingga tidak terukur hasilnya dan balik menyerang. Waktu yang tepat melaksanakan evakuasi sarang tawon, kata dia, dilakukan pada malam hari.
Petugas Damkar Kab. Bandung mengevakuasi sarang tawon di perumahan warga. (Foto: Dinas Damkar Kab. Bandung)
"Karena pada malam hari, dipastikan seluruh tawon berada dalam sarangnya, sehingga hasil evakuasi berjalan lancar. Caranya dengan menyumbat lubang masuk ke sarang menggunakan busa dan disemprot BBM Pertalite agar tawonnya mati. Yang susah saat sarang tawon bentuknya tidak utuh akibat evakuasi oleh warga," jelas Bima.
Apabila menemukan sarang tawon tidak utuh, maka petugas Damkar akan menunggu satu sampai tiga hari mendatang. Selain susah untuk mengikis habis, tawon yang hendak dibasmi tidak akan tuntas seluruhnya.
Bima menerangkan, ukuran sarang tawon yang berhasil dievakuasi oleh petugas mulai dari sebesar kepalan tangan hingga sebesar dua tabung galon air. Tetapi ada juga yang bentuknya merambat dengan ukuran sekira 1 x 1 meter.
"Banyaknya sarang tawon ini kemungkinan disebabkan berkurangnya pasokan makanan tawon di hutan. Banyaknya areal perumahan yang dekat dengan hutan. Kemudian laporan warga atas serangan tawon meningkat usai adanya pemberitaan kematian manusia akibat tawon," ujar Bima.
Jika dirata-ratakan per harinya, terdapat enam laporan warga ke Dinas Penanggulangan dan Pemadam Kabupaten Bandung untuk evakuasi sarang tawon. Sayangnya, karena kurangnya petugas dan peralatan hanya setengahnya yang dapat ditindaklanjuti setiap hari.
Jumlah penanganan sarang tawon tahun ini diklaim meningkat dibandingkan tahun 2018. Pada tahun sebelumnya, jumlah penanganan sarang tawon di angka 109 laporan.