Cerita Prabowo Stateless di Awal Masa Reformasi

| 04 Dec 2019 19:05
Cerita Prabowo <i>Stateless</i> di Awal Masa Reformasi
Prabowo Subianto (Kemhan)
Jakarta, era.id - Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung jasanya dalam membantu Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat hampir tak memiliki kewarganeraan atau stateless beberapa tahun silam.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade. Ia menyebut Prabowo kesulitan kembali ke Tanah Air pada awal masa reformasi. Kemudian, almarhum suami Megawati, Taufiq Kiemas membantu Prabowo kembali ke tanah air.

"Bahwa yang membantu kepulangan Pak Prabowo kembali ke Indonesia memang Pak Taufiq Kiemas yang berkomunikasi dengan Pak Prabowo. Lalu disampaikan waktu Bu Mega jadi wakil presiden dan presidennya waktu itu almarhum Gus Dur," tutur Andre saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Menurut Andre, masalah kewarganegraan dan kembalinya Prabowo ke tanah air sudah pernah disampaikan secara terbuka. Partai Gerindra juga mengucapkan terima kasih baik kepada almarhum Taufiq Keimas, Megawati, maupun Gus Dur atas jasanya memulangkan capres 2019 itu ke Indonesia.

"Pak prabowo bisa kembali ke Indonesia di awal tahun 2000-an sehingga beliau bisa beraktivitas seperti sedia kala. Intinya kita tentu berterima kasih," kata Andre.

Tak heran, kata Andre, hingga saat ini hubungan antara Ketua Umum Gerindra dan Ketua Umum PDIP masih terjalin sangat erat meskipun keduanya sempat beberapa kali berbeda pandangan politik.

Prabowo Tak Perlu Balas Omongan Megawati

Politikus asal Sumatera Barat ini menilai pernyataan Megawati terkait jasanya dalam memulungkan Prabowo ke Indonesia tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Ia mengatakan, ketimbang berkata nyinyir, lebih baik sama-sama berkerja membangun bangsa.

"Enggak perlu diresponlah, sekarang itu saatnya bekerja, enggak nyinyir. Pemilu sudah selesai, saatnya bersatu padu bekerja sesuai dengan amanahnya. Anggota DPR mau partai manapun bekerja, bukan main tagar gitu loh," kata Andre.

Selain itu, menurut Andre, pernyataan Megawari sama sekali tidak bermaksud untuk merendahkan Prabowo, melainkan hanya menjelaskan bagaimana Prabowo kesulitan untuk kembali pulang pasca reformasi.

"Kita tahu persis Bu Mega dan Pak Prabowo sahabat, berhubungan sangat baik. Tidak mungkin Bu Mega ingin merendahkan Pak Prabowo," ujar Andre.

Megawati Cerita Awal Persahabatannya Dengan Prabowo

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan awal mula kedekatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah dijalin sejak lama. Menurut dia, persahabatannya dengan Prabowo merupakan bentuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

"Kenapa Pak Prabowo, sampai orang bingung kok saya bisa sobatan sama Prabowo Subianto? Memangnya kenapa? Karena kalau buat saya itu Pancasila saya," ujar Megawati dalam acara Presedential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/12)

Dalam acara yang juga dihadiri Prabowo itu, Megawati pun menceritakan bagaimana ia menyelamatkan mantan Danjen Kopassus itu dari stateless atau tanpa kewarganegaraan.

Namun berbeda dengan cerita Andre, seingat Mega, kepulangan Prabowo terjadi saat ia menjabat sebagai Presiden kelima RI pada 2001-2004. Saat itu ia berang kepada Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI karena Prabowo dibiarkan 'terlantar'.

"Dulu saya ambil beliau keleleran (telantar), saya marah sebagai Presiden, siapa yang buang beliau stateless? Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima. Apa pun juga beliau manusia Indonesia, pulang beri dia itu tanggung jawab," ucap Megawati.

 

Rekomendasi