Tindakan 'Barbar' Polisi di Tamansari, DPR: Kapolda Berengsek!

| 13 Dec 2019 14:26
Tindakan 'Barbar' Polisi di Tamansari, DPR: Kapolda Berengsek!
Warga Tamansari (Iman Herdiana/era.id)
Jakarta, era.id - Ratusan warga Tamansari, Bandung, Jawa Barat digusur Pemkot Bandung karena lokasi tersebut akan dibangun kampung deret. Warga mengklaim digusur saat masih dalam proses hukum di pengadilan. Di media sosial juga beredar video tindakan 'barbar' aparat saat mengeksekusi lahan Tamansari. Sontak video tersebut dikecam oleh para warganet.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J. Mahendra mengecam tindak kekerasan tersebut. Ia meminta agar Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena tindakan anggotanya terhadap warga Tamansari.

"Saya protes keras ini khususnya kepada Kapolda Jawa Barat ya Pak Rudi, berengsek itu orang. harus dievaluasi, Kapoldanya harus turun. Harus diganti," tegas Desmond di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Melihat video yang beredar tentang tindakan represif dari aparat keamanan, Desmond menilai ada yang salah dengan aparat kepolisian, apalagi banyak dari masyarakat sipil yang menjadi korban tidak melawan. Dia juga mempertanyakan siapa yang dilindungi oleh polisi dalam kasus penggusuran di Tamansari.

"Wajah kepolisian kan tidak seperti ini harusnya. Ada apa? Persoalannya polisi melindungi siapa? Melindungi pengusaha, pemerintahan dalam rangka penggusuran? Kalau itu wajah polisi rusak gitu loh," kata Desmond.

Tak hanya bertindak represif terhadap warga, aparat kepolisian juga dinilai bertindak brutal terhadap 25 orang yang tergabung dalam Kelompok Solidaritas Tamansari. Hal tersebut menurut mantan Aktivis 98 itu mencederai Hari Hak Asasi Manusia yang baru saja diperingati 10 Desember.

"Tindakan ini melanggar HAM dan berlebihan. Harusnya bikin wajah teduh. Agar pemerintahan Pak Jokowi lebih tenang. Bukan mempertontonkan hal-hal yang keras kayak gini. Kalo menurut saya kapolri harus copot Kapolda Jawa Barat," tegas Desmond.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema mengatakan pihaknya akan mendalami video aparat kepolisian yang memukuli warga saat proses penggusuran pemukiman di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Kamis (12/12).

"Karena menyangkut video visualisasi, sedang kita dalami," kata Irman di Polrestabes Bandung, Jumat.

Sebelumnya, sejumlah video beredar di media sosial memperlihatkan pemukulan terhadap warga yang dilakukan oleh aparat Polisi dan TNI.

Dalam salah satu video, ada yang memperlihatkan seorang aparat TNI menarik seorang warga ke arah kerumunan polisi. Kemudian para polisi itu mengeroyok warga tersebut.

Selain itu, ada juga beberapa video yang memperlihatkan para polisi memukuli warga di halaman pusat perbelanjaan Balubur Town Square (Baltos) yang dekat dengan kawasan penggusuran.

Sejumlah video yang beredar itu diduga direkam oleh warga yang sedang berbelanja di Balubur Town Square (Baltos).

Pemerintah Kota Bandung melalui Satpol PP Kota Bandung mendatangi Ketua RW 11 guna menyerahkan surat pengosongan rumah yang selama ini warga tempati selama berpuluh tahun lamanya. Surat tersebut hanya berisi agar warga segera mengosongkan rumahnya dengan sukarela.

Tak lama setelah itu kericuhan terjadi antara warga yang mencoba bertahan dengan aparat kepolisian yang hendak melakukan penggusuran paksa.

Terbaru, Kepolisian Resor Kota Besar Bandung menangkap sedikitnya 25 orang dari kelompok solidaritas korban penggusuran Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat.

"Terkait dampak kegiatan penertiban oleh Satpol PP, telah diamankan sebanyak 25 orang oleh kepolisian yang kita serahkan ke Satpol PP. Diamankan terkait dengan pelanggaran ketertiban yang diatur dalam Perda," ucap Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo kepada wartawan, Kamis (12/12).

25 orang tersebut dituding telah melanggar ketertiban saat proses penggusuran dilaksanakan oleh personel Satpol PP Kota Bandung. Bahkan, ia katakan, ada tiga orang yang diduga membawa senjata.

 

Tags : penggusuran
Rekomendasi